Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ketika Perempuan Merindu.

17 Desember 2012   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:27 784 1
Janji adalah janji. Apa boleh buat, akibat hujan kemarin malam, banyak jiwa merindu, dan ingin dirindukan.

Setelah membaca dan mengomentari artikel Mbak Indri Hapsari kemarin, saya janji untuk menulis soal kerinduan dan perempuan. Harapannya sebenarnya sederhana, mudah-mudahan para laki laki mendapat pencerahan dan bisa lebih peka membaca signal signal kerinduan yang terkirim walau tak selalu dapat terlihat.

Ini dia beberapa tanda yang bisa dijadikan patokan untuk mengetahui ketika perempuan merindu:

Makan lebih banyak, atau kehilangan selera makan sama sekali. Saya pribadi sebenarnya terkena efek yang sangat jelek ketika lagi rindu. Kalau rindu-nya nanggung, makannya menjadi jauh lebih banyak, sering ujung pensil ikut diembat juga. Akibatnya rindu mendatangkan kelebihan berat badan yang kalau sudah bertamu, susah diusir.  Kalau rindunya benar benar dosis tinggi, saya tidak bisa makan sekali. Semua makanan yang masuk berasa kardus, sehingga rentan terkena maag dan hypertensi karena kebanyakan menambahkan garam.

- Rajin mengecek Ponsel dan e-mail. Kalau tidak ada deringan atau pesan masuk, selalu berpikir, jangan jangan rusak, dan untuk mengetes, suka mengirim sms iseng ke teman lain sekedar menanyakan, disana hujan ?.

- Intonasi suara berubah. Tergantung kepribadian , bisa lebih sangar, atau mendayu dayu sampai sampai yang diajak bicara berpikir bahwa kupingnya perlu dibersihkan.

Membuka majalah atau buku tanpa membaca. Jika diperhatikan, yang biasanya membaca dengan kecepatan tinggi, sudah satu jam, halamannya itu itu saja. Baru ketika sadar sedang diperhatikan, mengatakan, duh.. ketiduran deh gue...

Tatapan mata menerawang, dan suka sekali melihat keluar jendela.  Padahal tahu persis yang dirindukan itu berada di pulau lain, tapi terbawa cerita novel romantis, sang pujaan hati siapa tahu muncul tiba tiba naik kereta kuda sambil membawa seikat mawar merah. Dream on...

- Malas diajak bicara. kalau ditanya jawabannya hmmm... iya, okay, nggak, ohhh... pokoknya yang biasanya ceriwis, sekarang menjawab dalam satu patah kata saja seperti lagi pasang behel.

- Mendadak tuli atau lumpuh otak sebelah. Ketika anda memaksa bercerita, mungkin ingin menjaga etika dan kesopanan, bisa saja yang lagi merindu berlagak seakan akan menyimak, tapi selalu akan bertanya lagi.. Apa tadi ?. Kalau anda gigih, sebaiknya direkam saja topik pembicaraannya  biar bisa diputar berulang kali sambil anda cuci piring atau beres-beres rumah.

- Malas diajak kemana mana. Yang biasanya sangat outgoing dan senang keluyuran, mendadak menjadi orang rumahan sejati. Jika dipaksa, jawabannya klasik banget.. lagi mens, sakit perut, migrainne nih...

Atas dasar persamaan gender dan bahwa sesungguhnya kerinduan itu adalah hak segala jenis manusia, tidak adil rasanya saya tidak bcara apa apa bagaimana  ketika laki laki merindu.. Laki laki juga manusia . ehmmm.

Ketika laki laki merindu: Tekan tuts ponsel, begitu dijawab;   Lagi Ngapain nih ?.

Kiranya kita semua merindu dalam damai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun