Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tokoh dari sudut Filsafat (43)

27 Januari 2021   20:38 Diperbarui: 27 Januari 2021   20:39 55 0
Tokoh sembahyang untuk sesama. Semua orang dekat dan jauh tokoh sebut dalam sembahyang. Semua orang yang berjasa untuk dirinya dia ingat dalam sembahyang. Tokoh sembahyang lebih kuat untuk orang yang  musuhi dirinya, buat susah dirinya. Tokoh sendiri tidak musuhi orang lain. Dia punya musuh artinya orang yang musuhi dia, bukan dia yang musuhi orang. Tokoh punya nafsu itu selalu nafsu atau keinginan dalam arti positif. Nafsu beri makan kepada orang lain, nafsu beri miliknya biar diri sendiri ada kekurangan. Itulah nafsu untuk sendiri hidup dan orang lain juga sama-sama hidup. Sering ada nafsu sabar itu diganggu untuk hilang kesabaran lalu marah. Marah itu bukan nafsu, tetapi nafsu sabar yang diganggu secara keterlaluan oleh sesama. Nafsu untuk hal-hal yang baik ini sering diganggu, dan untuk atasi gangguan itulah tokoh rajin sembahyang. Dengan sembahyang, tokoh dapat kekuatan dari TUHAN untuk teguh dalam nafsu sabar. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun