Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Jangan Percaya Hoaks yang Menyerang Pertamina

20 Mei 2020   12:58 Diperbarui: 20 Mei 2020   15:38 373 0
Itu tuduhan yang serius, karena bank membutuhkan kepercayaan nasabah. Sekali itu hancur, maka selesai sudah. Sudah tepat bila Bank Mandiri menempuh jalur hukum. Meskipun kasusnya tidak jelas kabarnya.

Oleh sebab itulah ia kini merasa kebal hukum dan berani menyebar hoax-hoax lainnya.

Hoax yang sama sekarang diarahkan pada Pertamina. Dalam narasinya, ia menyebut Pertamina telah melakukan pemerasan terhadap rakyat. Hal itu terkait dengan penjualan BBM yang menurutnya harganya terlalu mahal.

Padahal narasi semacam ini adalah kabar bohong. Ada perhitungan rumit sebelum Pertamina menentukan harga di pasaran. Ada biaya A,B, C dan D yang harus dirumuskan agar perusahaan negara itu tidak rugi.

Tuduhan semacam itu jelas aneh, sebab Pertamina ini juga diawasi oleh banyak mata. Apalagi yang menetapkan harga adalah Pemerintah. Keputusan Pemerintah itulah yang dijalankan oleh Pertamina.

Maka tidak mungkin Pertamina bikin harga sendiri. Semua itu telah dirumuskan dan diputuskan oleh kekuasaan di atasnya. Pertamina hanya bisa sendiko dhawuh. Manut. Nurut.

Tuduhan selanjutnya adalah tentang menimbun minyak di tengah laut. Padahal penggunaan kapal tanker itu untuk memberikan suplai pada kapal pesiar. Supaya bisa dilakukan pengisian ship to ship.

Selain itu, kapal tanker tersebut juga dimaksudkan sebagai tempat penyimpanan sementara. Itu hal yang wajar. Pertamina ini perusahaan raksasa. Sudah barang tentu stok minyak yang dimilikinya sangat banyak.

Selain kapal, bahkan Pertamina punya pulau khusus untuk menyimpan minyak, namanya Pulau Sambu. Pulau ini diwarisi sejak zaman kolonial. Belanda juga menggunakannya sebagai tempat penyimpanan minyaknya. Lokasinya ada di wilayah Batam, Kepulauan Riau.

Pertamina ini perusahaan yang telah diakui dunia. Satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk Fortune Global 500 tahun 2019. Pertamina menduduki ranking 175, melompat 78 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu membuktikan, Pertamina itu perusahaan raksasa yang profesional. Prestasinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal-hal yang dituduhkan wartawan bodrek semacam itu jelas sebuah lelucon garing. Orang ini sengaja membelokkan perkara positif menjadi negatif.

Framing lainnya adalah soal penambahan hutang baru. Ini sebenarnya mekanisme yang sangat wajar bagi sebuah perusahaan. Selama hutang itu terkendali dan sesuai dengan perencanaan, hal itu justru bagus bagi masa depan perusahaan.

Dengan dana segar itu Pertamina bisa melakukan ekspansi. Keuntungan dari ekspansi dan bisnis yang dijalani itu lebih dari cukup untuk membayar hutang.
Aset Pertamina di tahun 2019 saja sudah mendekati 900 triliun. Keuntungan Pertamina tahun 2018 itu mencapai 35 triliun, tahun 2019 sebesar 29 triliun. Itu artinya, hutang segitu sangat mudah bagi Pertamina untuk membayarnya. Enteng sekali.
ia memang sengaja membuat citra buruk terhadap Pertamina. Fakta-fakta positif sengaja dia ubah menjadi negatif. Dengan begitu hoax yang dibuatnya akan menyebar seperti penyakit. Tentunya dia dapat keuntungan dari sana.

Orang-orang jahat berkomplot untuk menjatuhkan orang-orang baik.

media tempat wartawan itu menulis memang banyak menyajikan opini yang berisi provokasi. Tempat itu menjadi sarang barisan sakit hati. Isinya menjelek-jelekkan Pemerintah, perusahaan negara dan tokoh nasional.

Memang sebuah ironi yang menyedihkan, nama yang disebut di al-Quran adalah sosok yang bijak dan jujur. Luqman yang ngaku-ngaku wartawan senior itu malah suka bikin hoax dan framing jahat.

Memang nama bukanlah jaminan bagi tindakan seseorang. Meskipun ada yang bilang nama adalah doa. Karena hoaxnya itu telah membuktikan sebaliknya. Jahat sekali ia yang satu ini sodara-sodara...


Bayu Geni

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun