Demikian diantara harapan yang disampaikan Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh Tgk. H. Faisal Ali atau akrab disapa Abu Lem Faisal dalam pelantikan PCNU Kabupaten Bireuen yang bertempat di Hotel Bireuen Jaya, Sabtu, (28/11/2020)
Abu berharap Bireuen sebagai Kota Santri mempunyai potensi yang besar untuk menghidupkan organisasi yang didirikan KH. Hasyim Asy'ari tahun 1926 dengan sederet banomnya hingga Kecamatan.
"Bireuen dengan modal Kota Santri sangat mendukung untuk membumikan NU di daerah ini dan menghidupkan organisasi dengan membentuk lembaga otonom (Banom) , pengurus Kecamatan bahkan ke gampong gampong, memberikan pemahaman agama yang benar kepada masyarakat, dan turut membantu pemerintah dalam membangun daerah dan masyarakat," sambungnya yang juga Pimpinan Dayah Mahyaul Ulum Al-Aziziyah Sibreh.
Dalam acara tersebut turut hadir Bupati Bireuen, Kapolres Bireuen, Kakankemenag Bireuen, Ormas, pimpinan dayah, Rektor Al-Muslim, Rektor IAI Al-Muslim, Rektor Uniki, Badan Otonom NU dan beberapa tamu undangan lainnya.
Sementara itu Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani,M. Si dalam sambutannya mengatakan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia diharapkan perannya untuk menjaga negara NKRI tetap utuh dan agama dalam bingkai Ahlussunnah Wal Jamaah.
Muzakkar juga mengupas perjuangan NU masa penjajahan, hingga sekarang bahkan masa depan, Bireuen sebagai Kota Santri yang baru di deklarasi sangan butuh dukungan NU dan Pesantren (Dayah) serta seluruh lapisan masyarakat.
"Adanya hari santri 22 Oktober merupakan bukti nyata sumbangsih NU untuk bangsa ini. NU juga punya peranan dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar yang juga kewajiban kita bersama jangan hanya diserahkan kepada pemerintah yangg sangat punya keterbatasannya," pintanya yang merupakan putra kelahiran Kembang Tanjung Pidie itu.