Kami duduk di muka air, di segala samping hanya pasir. Kami menunggu bola gas besar jatuh dari langit. Perlahan seperti dulu saat masih ada kebahagiaan senti demi senti sampai bola terendam ombak. Lalu hanya basah dan cinta meski cahaya atmosfer surut kala itu, masih ada terang di jantung hati bersama dia.Â
KEMBALI KE ARTIKEL