Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Waktu Berlalu

10 April 2021   21:28 Diperbarui: 10 April 2021   21:28 88 6
Rumah yang sendiri, tanahnya dingin dengan awan yang lembab
Segala papan diukur, dan Anda datang kembali untuk menepatkannya
Burung meneliti pagi, matanya memberi isyarat dari riuh kicaunya
Hanya sekedar memastikan, genteng bertutup bayangan yang bergeser pelan
Angin yang tidak penting, selalu menyerobot masuk lewat celah kusen kayu
Hanya sekedar memastikan, tentang kelembutan wajah Anda
Rumah yang menyedihkan batu, dan membahagiakan kayu
Segala rekat terlihat tak segaris, dan Anda datang untuk meluruskannya
Hujan sesekali menyiramkan air seringan embun
Hanya sekedar memastikan, masih adakah sisa genangan di kelopak mata Anda
Tangga kayu tebal yang menuju ke loteng ruang puisi
Segala kotak jendela, dan Anda menatap untuk kepastian arah cahaya
Matahari lalu mengirim, garis garis putih yang rapat sedari pagi
Anda meletakan prisma di tepi, untuk memastikan dispersi warna
Setelah segala, Anda duduk bersama jam
Hingga burung-burung, awan, hujan, dan matahari, datang bersamaan
Melihat seperti ada kekacauan kuno
Aku yang selalu tiba terlambat
Harus memastikan keheningan, yang sudah dipatahkan sahabat sahabat Anda
Satu satu ku lepas papan papan Anda, perlahan dan rapuh
Rasa kepalaku yang selalu melilit, dan tubuhku yang terbujur
di atas lempengan kayu-kayu tua Anda yang hangat, sesilam kuno
Dan aku menunggu saja
Di suatu tempat untuk dibakar

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun