Warung itu begitu sederhana tidak lebih baik dari warung makan murah disisi jalan, bahkan terkesan nelangsa. Penikmatnya kebanyakan pekerja harian yang memang sudah liat dengan kerasnya matahari, makan sebagai bentuk kewajiban dari putaran kehidupan. Dari hari ke hari, makan yang sama, peluh yang sama, selera yang sama dan muka yang sama. Mereka dan warung makan itu adalah irama perihal perjuangan kekurangan di bumi.
KEMBALI KE ARTIKEL