Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Salon

23 April 2021   08:30 Diperbarui: 23 April 2021   08:31 173 25
(salon)

dalam pejam mata cermin
ia tak berhenti mengkeramasi
helai  angin
menyeruak bedak gincu
menggoncang nggoncangkan
anting dan liontin
lapisi kulit usia
meriasi kerutan
sisa dahaga muda
setumpuk ingin



di buih pelangi sabun wangi
serabut  rambut emas nya
terbasuhi riuh
taburi silet di kening
kikisi kenang cumbuan nya
yang selalu di dahului gaduh



di salon nya
antrian panjang jiwa
menempelkan keluh
nama gelisah nya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun