Tersengal-sengal, tangan Johnny mengais-ngais tepian sungai yang curam dan menangkap sebuah dahan, namun dahan itu patah. Dia menangkap semak-semak rumput liar yang tertanam kuat, tidak yakin berapa lama dia bisa bertahan. Kaki kanannya ditarik ke bawah oleh dua batako yang berat. Lubang hidungnya penuh air dan paru-parunya terasa sakit seolah-olah akan meledak kapan saja.
KEMBALI KE ARTIKEL