"Tanpa ragu, Kaniya berputar dan menusuk tombaknya ke musuh yang menyelinap dari belakang ke arah mereka. Tapi meski, terluka di dada, penyusup itu masih tangkas dan trengginas, menebas wajah Kaniya yang menggenggam tombaknya erat-erat saat dia melihat ke mata musuh, mata orang sekarat. Panglimanya sendiri."
KEMBALI KE ARTIKEL