Hari ini ulang tahunku ke-19. Seperti tahun sebelumnya, atau hari-hari sebelumnya, tak ada yang terasa berbeda. Justru aku hanya merasa kepedihan yang mendalam. Mungkin aku mulai merasa benci pada hari ulang tahun. Ya tapi aku tahu, Tuhan amat sayang kepadaku. Dia memberikan aku jalan untuk mengetahui yang salah. Dia menolongku untuk bisa bertahan dikala semua orang menyerangku. Dia memberiku isyarat, bahwa ada seseorang yang sedang berusaha melukaiku. Terima kasih Tuhan. Mungkin hanya Engkau yang aku punya di dunia ini. Aku merasa sangat sepi. Tak ada seorangpun disini, mengerti aku, menyayangi aku apa adanya. Bukan hanya memperolok aku, memanfaatkan kebaikan yang telah kuberikan padanya dengan timbal balik yang amat sangat menyakitkan. Aku tak minta dibalas, tak minta hadiah, tapi aku hanya ingin dihargai. Apabila aku tak cukup pantas untuk diberikan kebaikan, aku hanya ingin mereka diam, bukan malah menyakitiku. Aku kuat karena Engkau Ya Tuhanku.
Apabila hari ini hujan turun, aku ingin ikut jatuh bersama air-air, menyenangkan sepertinya. Setelah semua berakhir, aku hilang, lenyap, dan akan kembali lagi pada waktunya. Tidak peduli banyak yang mengeluh karenaku, tapi pasti banyak juga yang bersyukur karenaku.
Apabila hari ini ada badai, aku ingin menjadi angin yang memporak-porandahkan semua rumah manusia. Bukan karena aku jahat, tapi karena aku ingin membuktikan, bahwa aku tidak bisa diremehkan. Angin yang kecil dan disepelekan, suatu saat akan datang menjadi sesuatu yang ditakuti. Apa aku salah?
Apabila ada musim semi, aku ingin menjadi kumbang. Merasakan kejayaan bersama bunga-bunga cantik yang bermekaran. Aku juga ingin bahagia walaupun hanya semusim. Aku rasa kali ini aku tak salah.
Sudah cukup lamunanku. Aku tahu, semua hanya bayang-bayang. Aku hanya ingin menghibur diri dari sepinya hidupku. Berharap akan cepat tiba waktunya aku diberi hadiah oleh Tuhan yang membuatku bahagia. Aku akan berusaha tetap tersenyum diantara pahitnya hidup. Menahan jatuhnya air mata tak semudah menahan sakitnya luka raga. Aku harap semua mengerti pada akhirnya, bahwa aku, hanya ingin bahagia.