Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kangen Kartu Lebaran

28 Agustus 2011   01:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 252 1
Sudah cukup lama juga saya tidak bersentuhan lagi dengan kartu lebaran. Saya juga tidak tahu apakah masih banyak orang yang menjual dan memanfaatkan kartu ini untuk saling mengucapkan selamat hari raya. Kalau tidak salah, terakhir saya berkirim kartu lebaran sekitar tahun 2003, wow sudah lama sekali ya. Tahun berikutnya, karena saya sudah memiliki handphone (HP) sendiri, tentu saja saya manfaatkan ini untuk mengucapkan selamat lebaran dan meminta maaf kepada teman-teman dan handai taulan. Kecanggihan teknologi begitu cepat menggeser kartu lebaran. Memang banyak sih kelebihannya. Lewat sms, pesan selamat lebaran yang kita kirim langsung sampai ke tempat tujuan. Dan kita juga tidak perlu lama-lama menunggu balasan dari orang yang kita tuju. Pokoknya serba instan, praktis, mudah, cepat dan hemat. Berbeda dengan kartu lebaran yang jalur pengirimannya lebih ruwet dan lama. Harus beli kartunya, lalu beli perangko dan pergi serta antri di kantor pos. Belum lagi pengirimannya memakan waktu yang cukup lama, kadang-kadang dua minggu setelah lebaran kartu baru sampai ke tempat tujuan. Akhirnya ujung-ujungnya memang biayanya jadi lebih mahal. Tapi meskipun lebih ribet, bagi saya dan mungkin sebagian orang, kartu lebaran meninggalkan kesan tersendiri dan lebih mendalam dibanding sms. Kartu lebaran dengan berbagai model dan desain memberikan kesempatan kepada pemakainya untuk mengekspresikan dirinya, terutama bagi yang menggemari prakarya. Dulu, saya sering sekali membuat kartu lebaran sendiri, meskipun hasilnya tidak terlalu bagus, tapi saya puas karena hasil karya sendiri. Bahkan dulu pernah terpikir untuk menjual kartu-kartu hasil buatanku sendiri, tapi tidak jadi karena sepertinya sekarang kurang laku di pasaran. Coba bandingkan dengan ucapan berlebaran via sms. Meskipun kata-katanya indah dan puitis, tetapi terkadang itu hanya forward saja, hasil dari kiriman orang lain. Jadi kayaknya kurang berkesan gitu. Makanya saya lebih memilih ucapan sms selamat lebaran yang saya buat sendiri meskipun kata-katanya biasa banget dan standar. Kalau kartu lebaran, meskipun tidak ada kata-katanya, tetapi hampir selalu ada hasil tulisan tangan dan parafnya, tentu saja hal inilah membuat kartu lebaran lebih berkesan. Belum lagi ketika menunggu pak pos yang datang membawakan kartu lebaran, wah ini nih yang selalu ditunggu-tunggu. Rasanya senang sekali jika pak pos itu benar-benar membawakan kartu-kartu lebaran buat kita. Teknologi memang membuat banyak hal bisa dilakukan lebih mudah dan praktis, tetapi seringkali tidak terlalu berkesan dibanding yang konvensional. Sama seperti kartu lebaran, bener-bener ngangenin. Selamat berlebaran Mohon maaf lahir bathin Bogor, 28 Agustus 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun