Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Saya bukan "Pesilat Lidah"

28 Februari 2013   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:34 215 0


Dulu, saya pernah menggap supir angkot adalah orang di seluruh dunia yang paling menyebalkan, karena kelakukannya yang berhenti disembarang tempat dan membuat macet lalulintas ditambah sering ugal-ugalan mengemudi. Namun ternyata pendapat saya itu salah besar, ternyata ada juga yang lebih menyebalkan dari supir angkot yang sok ngerasa yang punya jalan, yaitu Pesilat.

Pesilat yang satu ini cukup unik, alirannya asli dari Indonesia yaitu Pesilat Lidah.

Pesilat Lidah tidak pernah mau dikatakan sebagai pendusta atau pembohong, namun mereka sering menyebut dirinya dengan istilah 'Kepintaran Berkomunikasi"

Lagi-lagi saya teringat dengan istilah: "Mana ada Maling Mau Ngaku ?" ternyata maling kalau digebukin pasti ngaku kok hehehe....

Tapi kalau Pesilat Lidah, sampai masuk penjara aja ngomongnya gini: "Saya di dzalimin"

Kalau disimak dari awal, rasa-rasanya kok hampir sama dengan kelakuan para oknum politikus di Indonesia ya ! hehehe.....

Contohnya nih yang paling baru "AU", saat temannya nazarudin berkicau,  jurus silat lidahnya keluar begini: Ahh itu cuma halusinasi nazarudin aja". Sekarang pas dia jadi tersangka, mulai menunjukkan gejala halusinasi juga tuh hehehehe....

Nah, jurus berikutnya sudah bakal ketebak deh,...

1. Taruhan yuk !, "AU" sebentar lagi juga masuk rumah sakit (mengkikuti jejak oknum politikus lainnya yang kalau jadi tersangka pasti alasan sakitnya muncul) Stresssss !

2. Halusinasinya makin menjadi-jadi, bisa-bisa tukang kebun istana ikut terbawa juga hehehe...

Nah, pertanyaannya adalah kenapa harus jadi terangka dulu baru sakit ????

Kenapa harus jadi tersangka dulu baru ngoceh sana-sini ????

Kalaupun semua ocehannya dan halusinasinya ternyata benar, kenapa harus didahului dengan menjadi status tersangka ????????

Rekayasa, Pendzaliman, Tekanan Politik itu semuanya relatif dan semuanya bisa dikait-kaitkan.

Saya bukan "PESILAT LIDAH" , anda ???

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun