Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Jalan Sunyi di Titik Nol

23 September 2020   00:15 Diperbarui: 23 September 2020   00:26 431 30
: questa è vita
aku bergumam
: inilah hidup
kembali aku bergumam
sembari mengurai guratan jari
kuhitung denyut nadi, pelahan
nafas kuatur
iramanya kutatar
jeda sejenak
duduk
berdiri
jalan
kuhela nafas, panjang

: nando welalo nando
aku bergumam lagi
: ada dalam ada
mestikah ada jika tiada
lalu kenapa mesti tiada jika ada
kudekap dadaku
jantung berdegup, pelahan
dalam angka
satu
tiga
lima
tujuh
kuhirup udara malam

: nomawa, noghosa
aku bergumam, pelan
: mengalir, menderas
aku bergumam panjang
hmmm hmmm hmmm
sisa hujan sesorean
mengisi tempatku berpijak
sebaris kabut tipis mendekapku, seketika
menata kasta relung hati
menitipkan setetes rahasia langit
a, i, u, e, o
alif, ba, ta, tsa
berharap hidayah-Nya

: inodi mata, inodi oè 
aku bergumam
: aku mata, aku air
aku mata air
air yang mengaliri telaga batin
di antara mata batin yang damai
seperti laiknya jiwa
taat pada kesederhanaan
patuh
taklid
pada takdir
demi menikmati rahasia-Nya
tentang kemuliaan hidup di jalan sunyi, di titik nol

sumurserambisentul, 23 september 2020
arrie boediman la ede

questa è vita (italia) : inilah hidup
nando welalo nando (bahasa Wuna, Sulawesi Tenggara) : ada di dalam ada
nomawa, noghosa (bahasa Wuna, Sulawesi Tenggara) : mengalir, menderas (tentang air dan semangat hidup)
inodi mata, inodi oè (bahasa Wuna, Sulawesi Tenggara) : aku mata, aku air


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun