Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tentang Perempuan Pembunuh Malam

12 Agustus 2016   23:04 Diperbarui: 1 April 2017   08:55 257 7
kisah apa lagi yang mesti kutuliskan tentangmu duhai perempuan yang telah membunuh malam?
bukankah cerita yang pernah kutuliskan pada dinding yang telah berlumut itu adalah janji suci seorang perempuan yang lahir dari rahim suci ibunya
"bahwa, inilah malam kesekian yang telah kutunggu sedemikian lamanya, sebagaimana menunggu janji yang pernah terucap yang ingin kuceritakan kembali" katamu
engkau pun bercerita; memaksakan cerita tentang malam sebagaimana malam-malam yang telah kau isi dengan kisah dari dunia alam bawah sadarmu

lalu, bagaimana mungkin ada akhir malam tanpa ada malam yang mengawali?
bukankah kisah itu berawal dikefanaan dan dari ketiadaan?
mungkin, sudah begini titian jalan yang harus kau lalui; jalan yang kau isi dengan tarian-tarian membara yang tak berujung
tapi, menurutku malam seperti ini seharusnya engkau tidak pernah terlihat berdiri dan menari di sini bersama bayang-bayang malam

walau jiwamu ikut menari, sesungguhnya tak pernah ingin kukatakan padamu bahwa hatimu telah mengkaku  
kaku sebagaimana engkau menilai takaran hati yang bersembunyi dikepura-puraan
pun, tak perlu pula kupaksakan agar mata hatimu terbuka lebar-lebar memahami sesuatu yang kuyakini bahwa seperti itulah buah terlarang dan tak terlarang yang tak perlu engkau petik
buah yang sesungguhnya akan membunuh hatimu, perlahan-lahan, kapan saja, di mana saja

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun