Suatu pagi ketika ingin beranjak dari tempat tidur aku mendengar suara tangisan kecil anak tengahku. Dengan nada heran dan sedikit panik aku bertanya mengapa dia menangis, apakah karena sakit atau sebab lain.
Ibu : "Lho, kenapa Adek nangis? Adek sakit?", sambil meraba jidatnya kuatir dia demam.
Anak : "Enggak", jawabnya sambil menggeleng.
Ibu : "Lalu kenapa?", tanyaku lagi.
Anak : "Ini", sambil membuka celananya. "Mr P ku tidak mau bobo. Dia berdiri terus padahal pipisnya sudah habis", lanjutnya. Sebelumnya dia  memang ke kamar mandi katanya mau pipis.
Lalu si Sulung yang berusia 9 tahun berkata: "Oh, aku juga pernah begitu".
Ateng : "Trus kamu apain Bang supaya bobo?"
Alung : "Aku biarkan saja nanti dia bobo sendiri"
Ateng: "Ini sudah lama loh Bang, dari tadi. Aku tunggu-tungguin tapi enggak bobo", katanya dengan nada kuatir dan sedikit menangis.
Ibu : "Tenang saja Dek, benar kata Abang nanti dia bobo sendiri"
Ateng : "Tapi lama. Aku enggak suka Mr P nya nusuk-nusuk celana. Lagian kenapa sih dia tiba-tiba berdiri padahal tidak mau pipis?" tanyanya dengan nada kesal.
Ibu : "Itu tandanya kamu sehat, aliran darahmu lancar"
Ateng : "Semua cowok-cowok begitu?"
Ibu : "Iya", sambil mengangguk.
Ateng : "Kalau sudah papa-papa juga?"
Ibu : "Iya, pokoknya semua laki-laki"
Ateng : "Kalau gitu aku mau lihat Mr P Papa, benar enggak bisa kayak punya kita ya Bang"
Alung : "Iya. Tapi gimana cara lihatnya?"
Ateng : "Ya kita bilang sama papa saja"
Alung : "Iya tapi kamu yang bilang. Eh tapi kalau cewek gimana? Tahu darimana kalau aliran darahnya bagus? Kan cewek enggak punya Mr P"
Ateng : "Ada loh Bang", sambil membelalakkan mata.
Alung : "Mana ada, kalau cewek namanya miss V, cuma datar"
Ateng :"Aku pernah lihat kok, di dalam Miss v itu ada Mr P yang kecil. Kecil banget, bukan kayak punya cowok", jawabnya antusias.
Alung :"Oh iya aku tahu, aku juga pernah lihat waktu ganti Pampers bayi-bayi. Benar juga kamu", senyum seolah-olah kesimpulan mereka itu sudah benar.
