Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kabar Kota

25 Agustus 2021   19:23 Diperbarui: 25 Agustus 2021   19:34 132 5
di sepanjang halte-halte yang sepi
aku memanggil namamu.
suara-suara kecilku terbentur ke dalam kesia-siaan.
suara-suara besarku terselubung ke dalam kantong celana dan rahasia.
 
mengapa kaumenjauh:
memilih diam. memilih ruang sunyi.
 
mengapa kaumasih ingin
memanjat keheningan di matamu sendiri?
 
tidakkah kau tahu:
orang-orang kecil adalah masalah besar.
orang-orang besar adalah masalah kecil.
 
tidak selamanya kita tidak akan memahami:
mengapa matamu dan mataku selalu jatuh ke dalam tatap yang kerdil.
mengapa yang di kerdilkan selalu yang tidak punya status sosial yang tinggi.
 
barangkali keadilan di matamu-di mataku seperti pot bunga di taman kota:
yang paling mekar di sanjung dengan seluruh undang-undang dan
yang layu dipercumakan.
 
tidak ada yang bisa kujangkau,
sempurnahlah ketidakadilan.
 
Ariyadi Rusdi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun