Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

Dari Bonggol hingga Mie Setan, Rasakan Sensasi dan Terima Akibatnya!

5 Januari 2021   09:35 Diperbarui: 5 Januari 2021   13:33 689 33
Kuliner dengan nama makhluk hantu pernah booming beberapa waktu lalu dan katanya hanya ada di Indonesia. Entah mengapa masyarakat kita sangat menyukai hal-hal yang berbau hantu. Bahkan hingga ada acara di televisi memburu hantu, arwah gentayangan, dan sejenisnya. Pun begitu sangat banyak peminatnya.

Berikut mana kuliner yang diberi nama dengan nama hantu; Mie setan, rawon setan, ceker setan, es genderuwo, es kuburan, es pocong, bakso pocong, martabak horror, dan lain-lain yang kesemuanya menjadi terkenal di media sosial. Soal nikmat dan laku kerasnya, tentu saja!

Hingga akhirnya KPI mengeluarkan surat teguran terkait acara tersebut. Keenam program siaran tersebut yakni  "Kilau DMD Ratu Casting"di MNC TV,  "Obsesi" di GTV, "Fokus" di Indosiar,  "Sejadah" di SCTV,  "Menyingkap Tabir" di TV One, dan "Nyata Tapi Aneh" di iNews TV. (kpai.go.id, 12/2)2020)

Bagiamana nasibnya dengan kuliner yang diberi nama dengan nama hantu? Suara.com merilis, Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat menyatakan haram hukumnya memberi nama sebuah produk dengan nama neraka, setan, dan iblis. Utamanya untuk produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan pakaian. Alasannya dilarang di dalam Islam yaitu "Manhiy 'Anhu". (29 Sep 2019)

Terlepas dari teguran dan larangan di atas, saya hanya ingin berbagi pengalaman bagaimana menikmati kuliner setan tersebut.

Pernah suatu ketika saya tanyakan pada anak saya, mengapa makanan tersebut diberi nama setan? Ternyata katanya, bermula dari makananan dengan tingak kepedasan tertentu dengan level tertentu. Dia pernah mencoba makan mie pedas pada sebuah warung makan.

Dalam menu ditulis, pedas tingak 1, pedas tingkat 2, dan seterusnya hingga pedas tingkat lima. Rupa-rupanya pelanggan yang makan di tempat itu tak puas dengan pedasnya. Ingin minta agar lebih bedas lagi.

Maka akhirnya timbullah mei setan. Artinya pedasnya tingkatan paling tinggi. Benar atau salahnya, namanya juga pengalamannya di warung mie itu. Dan yang bercerita itu katanya si penjual.

Begitu santernya istilah mie setan dan laku keras maka berlomba-lombalah para penjual memberi nama makanan mereka dengan nama setan dan hantu. Maksudnya agar menarik pembeli.

Seperti halnya mei setan, pentol setan, ceker setan, dan lain-lain memang tingkat kepedasannya merupakan tingkatan tertinggi yang warung atau pengelola itu miliki. Para pecinta makanan pedas pasti sangat menyukai makanan pedas di tempat itu.

Saya salah seorang yang begitu suka dengan makanan pedas. Jika tingkat setan saja mungkin belum mampu membuat kepdasan. Bayangkan, biasanya saya makan sebiji tahu goreng kadang saya isi dengan sepuluh atau lebih cabe rawit baru terasa nikmatnya. Walau huh hah jiga akhirnya. Ha ha ha...

Bonggol setan seperti yang ada di Tegal, terbuat dari tempe yang dipotong-potong persegi kemudian dijemur sebentar, setelah agak kering kemudian digoreng. Memang makanan ini sederhana banget.

Yang menjadikan makanan ini begitu digemari adalah karena setelah digoreng dimasukkan dalam blenderan sambal cabe yang begitu banyak beserta bumbu lainnya. Hingga warnya berubah jadi merah. Para penyuka pedas sangat menyukai makanan ini.

Seperti apa sih sensasi makanan pedas itu. Awas! Bagi yang tidak tahan dengan selera pedas jangan sekali-sekali mencoba. Dijamin akan mencret atau ngiler yang keterusan.

Mereka yang menyukai pedas, termasuk saya begitu menikmati rasa pedas karena pada saat rasa pedas tersebut mampor di mulut kita (padas yang benar pedas) telonga rasanya panas terbakar, seluruh wajah serasa gosong dan keringat meluncur deras. Dan huh hah! Huh hah! Inilah sensasinya.

Orang lain akan berkata, "Edan orang itu. Sudah tau sangat pedas tetap dimakan!" Tapi begitulah, namanya juga mencari sensasi rasa, tiap orang berbeda. Sensasi seseorang tergantung dengan kesukaannya.

Pada suatu ketika saya pernah begitu ingin makan mie yang sangat pedas. Mei yang dijual orang-orang menurut saya tidak pedas. Biasanya jika dibungkus dibawa pulang, sampai di rumah pasti ditambah ulegan sambel lagi. Pokoknya sampai terasa sangat pedas.

Nah, pada saat itu anaknya pulang membawa beberapa bungkus mie instan dibeli dari market, merek tertentu dan begitu mencicipi memang rasanya sangat pedas. Anak saya saja hanya beberapa suap tidak sanggup melanjitkan. Akhirnya sisa mie tersebut saya habiskan.

Begitu merasa mie tersebut sangat pedas, maka saya pun menambah dengan membuat mie seperti itu lagi. Mie yang sudah masak ludes saya makan. Nikmatnya memang tak alang kepalang. Sampai berkeringat.

Maka malam esoknya, saya pun membuat mie itu lagi. Dan kali ini biar kenyang saya masak sekaligus dua bungkus. Setelah mateng langsung saya lahap dan habis-bis.

Begitu subuh, tubuh saya menggigil. Suhu badan tinggi, demam! Semakin siang semakin parah. Menggigilnya tak terkira. Maka cepat-cepat saya ke puskesmas. Alhasil, pihak puskesmas menyatakan kalau saya kena tipes. Entah karena mei pedas yang saya makan atau lainnya. Yang jelas setelah makan mie tersebut saya langsung kena tipes.

Pada saat di puskesmas dokter yang memeriksa bertanya, "Tadi malam mengkonsumsi apa?"

Saya bilang aja, "Makan mie A."

"Wah pantes," kata dokter tersebut. Perut Bapak tidak tahan dengan bumbu pedas yang ada pada mie tersebut.

Benar atau salahnya analisa dokter hanya dokter yang tau. Apa karena ingin menakut-nakuti saya atau memang benar karena bumbu pedas yang ada pada mie tersebut.

Memang benar, rasa pedas yang ada pada mie instan itu sepertinya rasa pedas buatan. Tidak seperti pedasnya cabe. Pesanya terlalu menyengat. Kalau pedas cabe tidak menyengat namun berangsur-angsur pedas. Dan seberapa banyak pun cabe yang saya makan tak pernah kena mencret, apalagi tipes.

Berkaca dari pengalaman yang telah terjadi pada saya tersebut, kalau bisa hindari mengkonsumsi pedas buatan. Jika ingin pedas asli yang uleg sendiri. Seberapa yang dibutuhkan. Mau sekilo jadi satu cubek tak mengapa. Tinggal dihabiskan saja dan rasakan sensasinya.

Oh iya, terakhir! Sekedar tips agar sambel yang kita buat memiliki rasa pedas tingkat setan adalah dengan menambahkan dalam ulegan tersebut jahe dan merica, jangan terlalu banyak secukupnya saja. Dijamin pedasnya sangat pedas dan dijamin aman. Tidak seperti rasa pedas buatan (bahan kimia). Jika tak percaya silakan buktikan!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun