seonggok kapuk randu  yang di terbankan angin berlalu
jiwa yang di terpa rindu bertalu-talu dalam sepi yang abadi
aku tergugu sendiri di sebuah negri menggenggam janji
janji yang  kau semilirkan kan...bagai kidung surga yang menenangkan
aku terbenam dalam  surga cintamu
mana kala cincin yang kau sematkan dengan janji ketulusan
ternyata hanyalah neraka  yang kau ciptakan
di pelataran hatiku kau  menari-nari
menoreh luka lalu  kau pergi
kau hapus  mimpi-mimpiku yang menjadi pelangi
dan pelangi itu  di hapus oleh derasnya  hujan  airmata
dan hanya menyisakn bagi telapak serangga
yang kakinya  menari-nari  di langit jiwa nan  hampa
aku bagai merpati yang bodoh ....
terbang saat  musim hujan tiba
dan aku terjatuh  oleh kebodohanku
dan  patahlah sayap-sayapku.