Revolusi Indonesia menyajikan banyak kasus besar dan peristiwa bagi sejarah yang mampu mengomparasikan tentang revolusi, utamanya dalam konteks muslim. Islam adalah satu basisi yang jelas, meski jarang digunakan bagi Ideologi Revolusi. Jack Goldstone dalam Kevin Fogg (2020) menyebutkan tiga prasyarat kunci sebuah ideologi revolusi. Pertama, mengilhami pengikut dalam skala luas yang beresonansi dengan pedoman kultural yang sudah ada. Kedua, memberi kepastian akan keberhasilan para pengikut. Ketiga, membujuk orang dengan menyatakan bahwa otoritas yang ada tidak adil dan lemah.
Masyarakat akar rumput muslim di Indonesia memandang revolusi Islam dalam dua pengertian. Pertama, dalam memandang perang kemerdekaan, kaum santri yang berjuang melawan Belanda memahami ini sebagai perjuangan untuk tujuan-tujuan Islam dan mengorganisasi diri dengan cara-cara Islam. kedua, dalam memandang revolusi politik dengan berdirinya sebuah negara baru, ada transformasi fundamental dalam hal Islam memengaruhi politik dan dalam hal politik memengaruhi kehidupan Islam. Revolusi pula memiliki dua tataran yang berbeda: mobilisasi massa dalam perang kemerdekaan dan kaum elite yang bermain di tataran revolusi politik.