Di sebuah sudut waktu yang tak pernah masuk headline, sekelompok pemuda dan pemudi berkumpul. Bukan untuk mendeklarasikan ambisi politik, bukan pula merancang start-up dengan valuasi khayalan. Mereka hanya menyiapkan buku. Ya, buku. Benda yang tak lagi dianggap seksi di zaman scroll tanpa henti ini.
KEMBALI KE ARTIKEL