Adalah Misbar, petani ini membudidayakan cabe merah di atas lahan selus 25 are. Dia menanamnya di penghujung tahun 2018. dengan modal hanya 10 juta Rupiah.
"Mulai penggarapan telan dana 10 juta Rupiah sudah termasuk bibit dan kebutuhan lainnya seperti mulsa plastik. Kalau masa panen kurang lebih tiga bulan", ujarnya.
Itu berarti 3 kali lipat hasil penjualan sudah dikantongi, sementara masih tersisa cabe siap panen di kebunnya. Pada Sabtu pagi, 9 Februari 2019 Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin berkesempatan memanen cabe miliknya.
Harga perkilonya kisaran 8 ribu Rupiah. Misbar meminta perhatian Pemerintah membantu mengatur jalur pemasaran cabe. Mengingat proses budidaya di kebunnya dilakukan swadaya, termasuk pemasarannya.
Lanjut ditanggapi Sahabuddin meminta Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng mendukung sepenuhnya keseriusan para petani di Bantaeng.
"Pemerintah harus hadir mendampingi masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan. Jangan biarkan petani jalan sendiri", tegasnya.
Di kesempatan sama, dia menjelaskan bahwa Pemerintah akan terus bersinergi dalam hal ketersedian pupuk, benih dan asuransi. Bagi petani yang belum dapat asuransi tahun ini, dia meyakinkan tahun depan Insya Allah akan dapat asuransi. (AMBAE)
salam #AMBAE