Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Ambang Ambigu Childfree

12 Februari 2023   11:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:25 188 2
Jika dilihat dari sejarahnya, paham 'Childfree' mulai menjadi trend pada abad ke-18. Pada saat itu, para perempuan di Eropa memiliki anggapan bahwa sebagai seorang perempuan harus bisa melakukan berbagai macam pekerjaan seorang diri dan harus memperjuangkan haknya demi mencapai nilai kesetaraan. Dalam paham perempuan Eropa pada saat itu, kedua hal tersebut dapat dengan mudah terlaksana apabila tidak terbebani dengan kewajiban merawat, memperhatikan, dan membesarkan anak. Bahkan seiring berjalannya waktu, era industrialisasi dan demokratisasi ekonomi di Amerika dan  Eropa Barat menyebabkan para perempuan memiliki standar yang tinggi terhadap hidup mereka. Pada akhirnya, semakin tinggi standar hidup yang mereka ciptakan semakin membuat pengendalian terhadap pilihan hidup berpasangan dan memiliki keturunan. Paham ini seringkali dikenal dengan paham feminis.Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia digital, paham 'Childfree' menjadi multi tafsir. Berbagai argumen mengenai Childfree mulai bermunculan dengan berbagai makna yang berbeda. Bagi beberapa individu, childfree memiliki arti tidak ingin memiliki anak sama sekali, baik biologis maupun non-biologis. Sedangkan bagi individu lainnya, childfree memiliki artian tidak ingin memiliki anak secara biologis tetapi tidak  menutup kemungkinan untuk memiliki anak non-biologis dengan sistem adopsi.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun