Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Kau Depan – Aku Belakang

25 Agustus 2015   15:25 Diperbarui: 25 Agustus 2015   15:25 93 0
Menjadi pengikut dan ambil bagian di belakang, banyak dirasa kurang keren. Padahal mustahil ‘kan, semua jadi pemimpin dan kepala? Jika ada pemimpin atau kepala, pasti ada anggota. Itu berlaku pada apa saja dan di mana saja. Akan tetapi fakta berkata, masih saja ada kendala buat mengakui kelebihan individu lain; entah dari kelompok sendiri, apalagi dari grup lain! Banyak rasa tidak suka daripada ikut serta memberi dukungan bagi kemajuan. Padahal ibarat ada dalam satu tubuh. Korporasi. Negara. Bisa bayangkan kengerian fragmentasi yang ditimbulkan. Tidak heranlah jika ada gerombolan yang ngaku dekat Sang Pencipta, tega menghabisi nyawa sesama! Ironisnya trend pengikut anasir buruk ini makin meluas. Bukan cuma yang dekat area pertumpahan darah sia-sia itu, tetapi meluas ke seantero dunia! Kecemasan massal merebak ke mana-mana. Terror dan penebar terror berkelebat tak tentu arah di beberapa bagian belahan dunia saat ini. Pesimisme dan ketakutan pasti menguasai jika tanpa kendali berarti!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun