Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

[Cermin] Surga yang Dilepaskan

7 Mei 2019   10:59 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:04 80 11
Senja memerah jingga saat Langit temaram menuju malam. Nardi berbisik pada istrinya tentang keinginannya untuk melepaskan tanggung jawab dengan dalih pergi berjihad. Narti perempuan desa nan cerdik, menepis bisikan nardi.

"Gak bisa mas..mas ini gimana sih..ke afganistan bisa..kok buat hidupin keluarga gak bisa.."

"Mas ada yang biayain narti..mas cuma bawa badan Aja.."

"Lha iya..terus anak dan isterimu ini mau kamu anggap apa mas.."

"Narti..aku ini mau jihad dijalan Allah..aku ingin masuk surga narti.."

"Kok gampang benar mas masuk surga..emang ustadz mu yang punya itu surga"

"Huss..kamu jangan ngomong gitu..itu Al Qur'an yang ngomong..ustadz cuma nyampein.."

"Walah mas..aku ini memang gak ngaji..tapi setahuku..aku dan anakmu itu Amanah mas..menjaga Amanah Allah itu sangat besar pahalanya.."

"Lho..mas ini juga dalam rangka menjaga Amanah Allah narti..memerangi kaum kafir..."

"Mas itu sholat aja masih bolong-bolong kok mau surga sih.."

Pertengkaran Nardi dan Narti didengar oleh mbah Khotib, kakeknya Nardi.

"Ribut soal apa ini..maaf kalau mbah ikut campur..mbah cuma mau menengahi, supaya kalian tidak larut dalam pertengkaran.."

"Ini mbah..mas Nardi mau berangkat ke Afganistan..katanya mau Jihad.."

"Jihad apa Nar...kamu ini kok semakin ngelantur.."

"Di pengajian ditawari bagi siapa yang mau berjihad dijalan Allah..bersedia untuk mati sahid..ya aku mendaftarkan diri mbah..kan jihad dijalan Allah mbah.."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun