Pagi itu tiba-tiba saja mencekam. Barusan kapal berlabuh, namun sang komandan tidak tampak dalam rombongan penumpang, hanya tujuh orang prajurit saja yang terlihat. Di kamar kapal sudah kosong tak terlihat seorangpun, hanya tampak sampah berserakan di lantai dengan beberapa tumpukan kain dan bantal. Di toilet kapal pun tak ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya orang. Semua sudut-sudut kapal telah digeledah dengan cermat. Lagi-lagi komandan tidak ditemukan. Semua saling bertatapan. Seakan-akan tatapan itu mengandung pertanyaan yang sama. "Komandan dimana? mungkinkah ia terjatuh di laut?".
KEMBALI KE ARTIKEL