yang tak henti--hentinya menaburkan benih--benih kenangan,
Pada tiap kenangan sepucuk bunga teratai berembun salju
mekar dalam telaga warna warni dunia
Aku adalah sang Hujan
Yang menitipkan rindu--rindu terpendam
Pada kisah kasih yang tiada berbalas dan terlupakan
Namun tetap terkenang dan penuh pengharapan
Aku adalah Sang Hujan
cerita--cerita serta dongeng katak bernyanyi di bawah rintiknya
menyuratkan keagungan akan nikmat Tuhan
Aku adalah sang Hujan
Tiada pernah memekikan tabir--tabir kehidupan
Namun membasuh sang Bumi dengan tiap tempias yg bersahutan
Mengundang rasa cemburu dan kegelisahan
semenjak pagi hingga petang
Aku adalah sang Hujan
nyanyian alam tersyahdu yang tak tergantikan memberi warna kelabu pada awan--awan lembut tanpa menyakitinya
membawa  jalan pilihan dari langkah yang terguncang
Aku adalah sang Hujan
memetik rindu dari langit--langit kelabu
menutup matahari dengan cadar--cadar jingga
Hingga terlupa siapa ia sebenarnya
Dan engkau adalah sang Bumi
jawaban atas segala tetes rinai dan segenang kesah
pemilik dari titik temu perjumpaan kita
Dan basah pada tanah adalah ranah perkenalan kita
ketika Tuhan menakdirkan hujan yg angkuh untuk di pertautkan dgn bumi yg ramah tamah rendah diri
dan itulah sebenar benarnya dirimu yg ku harap atas hujan sore ini
aku menungguinya
Berharap Tuhan tak ingkar atas janjinya
Wonosobo, 18 Maret 2021