Aku memandang ke arah matanya, yang masih saja terbuka, pada malam yang hendak merubuhkan tubuhku, padahal baru jam setengah sembilan. Ini bukan karena perutku yang keroncong, karena tidak pernah terisi dengan makanan yang sehat, namun karena memang matahari sudah enggan menemani ketegaranku.
KEMBALI KE ARTIKEL