Di era tahun 1971 hingga 1999 dikenal sebagai Ujung Pandang. Tetapi kemudian berganti jadi Makassar. Nama ini sebenarnya dipakai juga sebelum tahun 1971.
Terkait dunia kuliner, ada makanan tradisional yang terkenal. Setiap Kali Saya mengunjungi kota ini, tentu makanan khas ini tidak pernah terlewatkan. Namanya Pallubasa dalam bahasa Makassar bermakna makanan berkuah. Karena rumah makan yang menjual makanan ini terletak di Jl. Serigala, maka secara berseloroh teman-teman di sana kalau mengajak makan selalu mengatakan "ayo kita berburu serigala" kami langsung paham itu artinya Pallubasa di Jl. Serigala yang akan di sasar.
Pallubasa memang menu khas Makassar. Bentuknya berkuah seperti soto. Isiannya daging. Banyak rumah makan yang menyediakan menu Pallubasa, tetapi yang banyak diburu orang di Jl. Serigala ini.
Pallubasa di sini memang khas, isiannya selain daging juga ditambah telur mentah yang mengambang di atas kuah bertabur serundeng. Di wadahi di mangkok berukuran kecil. Ini menyebabkan pengunjung yang makan tidak hanya terpuaskan selera ya dengan satu mangkok saja, minimal dua atau bahkan sampai tiga. Jadi sekali pesan dua mangkok termasuk nambah nasi padtinya, supaya rasa nikmat tidak terputus ketika menyantapnya.
Menurut cerita teman-teman di Makassar daging yang digunakan adalah daging kerbau yang masih fresh. Selalu baru diambil langsung dari tempat pemotongan hewan. Â Ciri khasnya daging bagian kepala yang digunakan. Tetapi ada juga jeroan yang disediakan, disajikan sesuai pesanan pelanggan.
Ada juga makanan yang serupa tapi tak sama di daerah Pemalang Jawa Tengah. Namanya Soto Gromyang, hanya tidak disajikan dengan tambahan telur mentah dan potongan daging isian yang digunakan umumnya daging sapi.
Makanan ini tentu tinggi kalori, tinggi protein juga vitamin dan mineral yang bersumber dari bahan makanan hewani. Protein dari bahan makanan hewani mempunyai nilai biologi tinggi karena banyak mengandung asam amino esensialn yang sangat diperlukan tubuh.
