1. PENDAHULUAN
Globalisasi membawa perkembangan pesat di bidang teknologi informasi, komunikasi, dan budaya. Salah satunya
adalah fenomena K-Pop (Korean Pop) yang berhasil menembus pasar internasional, termasuk Indonesia. K-Pop
bukan hanya sebatas musik, tetapi juga gaya hidup, fashion, hingga produk budaya populer yang memengaruhi
anak muda. Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan sosial, seperti fanatisme berlebihan,
konsumerisme, dan potensi konflik antar-fans. Dari perspektif sosiologi, fenomena ini mencerminkan perubahan
pola budaya konsumsi masyarakat serta dinamika identitas dalam era globalisasi.
2. DATA DAN BUKTI
1. Tingkat Popularitas K-Pop di Indonesia
• Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan komunitas penggemar K-Pop paling aktif di dunia.
2. Pertumbuhan Industri K-Pop di Indonesia
• Sejak awal 2000-an, budaya pop Korea seperti K-Pop dan drama Korea berkembang pesat di Indonesia. Konser
besar seperti SMTown Live dan Music Bank World Tour berhasil memikat puluhan ribu penonton, menandakan
antusiasme tinggi masyarakat.
3. Dampak Sosial
• Survei Populix 2023 menemukan bahwa 40% remaja Indonesia mengaku terpengaruh gaya hidup artis K-Pop,
baik dalam hal fashion, gaya rambut, maupun pola konsumsi, yang berdampak pada perilaku sosial mereka.
3. SOLUSI
1. Edukasi Budaya Populer yang Seimbang
• Sekolah dan orang tua dapat memberikan edukasi tentang budaya populer agar remaja mampu menikmati K-Pop
tanpa kehilangan identitas budaya lokal.
2. Pengembangan Industri Kreatif Lokal
• Pemerintah dan pelaku industri perlu memperkuat ekosistem musik dan budaya lokal sehingga dapat bersaing
sehat dengan gelombang budaya asing.
• LINK NYA : https://id.wikipedia.org/wiki/BTS