Mohon tunggu...
Kolam Nalar
Kolam Nalar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hina Ulama Sepuh, Ketua MUI Sukabumi Kecam Fadli Zon

10 Februari 2019   14:02 Diperbarui: 10 Februari 2019   14:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Puisi "Doa yang Tertukar" karya Fadli Zon telah memantik kemarahan umat Islam. Sejumlah Kiai di berbagai daerah mengecam keras karena dianggap merendahkan martabat ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU), KH. Maimoen Zubair.

Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Apep Saefulloh menilai puisi puisi Fadli Zon itu telah benar-benar menghina  Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah.

Selain itu, Apep menilai tindakan Fadli Zon justru tambah memperkeruh permasalahan jelang Pilpres 2019. Di tengah tahun politik seperti ini, pernyataan kasar seperti yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Gerindra itu akan memancing polarisasi masyarakat.

Ia meminta Fadli tak perlu mengucapkan sesuatu yang menyinggung bahkan menyerang seorang ulama besar. Sebab, ia menilai hal itu tak menghasilkan sesuatu yang baik untuk demokrasi di Indonesia.

Meski demikian, pihaknya mendukung aksi santri-santri yang secara murni bergerak turun ke jalan memprotes perilaku Fadli Zon yang tak menghormati ulama pewaris nabi.
Gerakan turun ke jalan dari para santri itu tak pernah dimobilisasi kekuatan politik. Melainkan sebuah respon yang wajar dari para santri di kala kiainya dihina dan direndahkan.

Dengan demikian, adanya tuduhan bahwa santri tersebut digerakkan itu jelas argumen yang tak berdasar. Apalagi dilontarkan oleh Fadli Zon.

Kita perlu isnyaf bahwa Fadli Zon yang telah menghina ulama itu agar segera diproses  hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sebagai wakil Ketua DPR, dia tak bisa menempatkan diri dalam situasi maupun kondisi tertentu dan hanya membuat sensasi belaka demi kepentingan politiknya sendiri.  Itu sungguh tidak mendidik rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun