Ijtima' Ulama yang digelar GNPF-U merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun, dia justru mengkhianati untuk cawapresnya.
Penolakan Prabowo Subianto atas rekomendasi GNPF-U dibuktikan dengan dipilihnya Sandiaga Uno sebaga cawapres. Padahal, Ijtima' Ulama telah merekomendasikan Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ust. Abdul Somad sebagai cawapres.
Bila pilihan itu tidak bisa diakomodir karena dinamika politik, maka GNPF-U akan mendorong opsi Ust. Arifin Ilham dan Aa Gym.
Namun, Prabowo Subianto terang-terangan menolak cawapres dari kalangan ulama yang direkomendasikan oleh HRS.Â
Bila itu serius dilakukan oleh Prabowo, maka GNPF-U akan menarik dukungan kepada Prabowo. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP FPI, Ust. Sobri Lubis.
Manuver politik Prabowo yang lebih memilih Sandiaga Uno dibandingkan rekomendasi ulama menunjukkan bahwa dirinya sangat kental denngan kepentingan kekuasaan sehingga hanya memanfaatkan pihak-pihak yang telah mendukungnya.
Prabowo terbukti tidak segan mengkhianati teman perjuangannya sendiri. Hal ini menjadi preseden buruk baginya.
Karena bila dia nantinya jadi pemimpin, maka masyarakat bisa jadi akan dikorban demi kepentingan pribadinya.