Mohon tunggu...
Koko Vandi
Koko Vandi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Prespektif WPR (Wilayah Pertambangan Kerakyatan)

5 Desember 2017   02:19 Diperbarui: 5 Desember 2017   02:52 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
panamericanworld.com

Indonesia adalah salah satu Negara dengan cadangan emas yang cukup besar, bedasarkan data yang dilansir dari Indonesia Investments bahwa : "Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 4% dari produksi emas global, setengahnya berasal dari pertambangan raksasa Grasberg, tambang emas terbesar di dunia, di wilayah barat Pulau Papua. Tambang ini, yang diyakini memiliki cadangan emas terbesar di dunia (67,4 juta ons), dimiliki secara mayoritas oleh perusahaan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) dan menjadikan perusahaan ini pembayar pajak terbesar kepada Pemerintahan Indonesia"

Kekayaan Sumber Daya Alam yang Melimpah ini, Merupakan Prasyarat yang menjanjikan dalam Prespektif Akumulasi Modal.

Sejarah Masuknya Pertambangan Di Indonesia

Sebelum Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan tahun 1945, Eksplorasi daerah pertambangan sudah mulai Bermunculan. Misalnya pada tahun 1935, Boni Tolo Maatschappij, anak Perusahaan dari Oost Borneo, melakukan Ekplorasi di wilayah Pomalaa, Kolaka, Pulau maniang dan Pulau Lemo. Usaha penambangan bijih nikel dimulai pada tahun 1936-1941. Walaupun model pertambangannya masih cukup sederhana.

Paska Kemerdekaan, situasi perekonomian Negara sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah sibuk dengan Konsep pembangunan ekonomi ditengah ancaman dari sekutu yang masih ingin Menjajah. Berbagai macam Konsep Ekonomi dicanangkan misalnya Trisakti, Pancaaadzimat dsb. Usaha ini bermuara pada pengambil alihan Perusahaan-perusahan peninggalan Kolonial.

Soekarno Begitu yakin dengan kemampuan bangsa Indonesia. Dengan semboyan Berdikari (Berdiri Di Kaki Sendiri), mengharuskan Sumber Daya Alam Indonesia dikelola dan Di peruntukan sepenuhnya bagi kemakmuran dan kesejahtraan rakyat.

Dengan posisi yang anti terhadap Negara-negara Barat terlebih Amerika (Dengan Konsep Kapitalime Imperialisme), maka ini menyulitkan negara-negara Pemodal (Imperialisme) tersebut untuk melakukan eksploitasi Di Indonesia. Belum lagi dalam peta konstalasi Politik luar negeri yang dimainkan Soekarno, cenderung lebih dekat dengan Negara blok Sosialis (berseberangan dengan Amerika CS). Sehingga ini mempersulit posisi Negara-Negara Barat (Sekutu). Apalagi Amerika yang mempunyai kepentingan besar.

Soekarno Terguling

Tergulingnya Soekarno (1966) yang dimulai dengan berbagai macam skenario. skenario yang ada ini, tidak bisa di pisahkan dari Kepentingan Barat atas Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia.

Naiknya Soeharto dalam tampuk kekuasaan, memulai era baru  tatanan perekonomian yang begitu ramah terhadap Modal, terlebih Amerika.

Kado Istimewa bagi Modal Dimulai dengan mengesahan UU No 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun