Mohon tunggu...
Koko Dwiyanto
Koko Dwiyanto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan Penulis

Bukan apa apa, mimpi itu bukan terlalu tinggi, hanya saja kau yang merasa terlalu rendah,, 😉

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Asal Mula dan Pola Kerokan yang Bikin Ngakak

24 November 2017   13:00 Diperbarui: 24 November 2017   13:04 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerokan berasal dari bahasa Jawa "kerok" yang berarti menggaruk. Kata ini mendapat imbuhan --an yang merupakan kata kerja, jadi "kerokan" sama dengan menggaruk.

Tidak diketahui pasti awal mula kerokan ini muncul, sebab kerokan tidak hanya ada di Indonesia, di beberapa negara asia kerokan memiliki nama yang berbeda. Cao Giodi di Vietnam, Goh Kyol di Kamboja, dan di Cina disebut Gua Sua.

Kebanyakan orang Indonesia kerokan untuk mengobati masuk angin, kembung, pusing, dan lainya. Dengan alat yang sederhana membuat kerokan populer di masyarakat Indonesia.

Kita hanya membutuhkan uang koin (benggol), dan minyak zaitun, minyak telon sebagai pelicinnya. Tapi lebih baik kita menggunakan Balsem Lang untuk pelicinnya, karena dengan kehangatannya akan lebih efektif mengobati masuk angin.

Cara melakukan kerokan pasti kalian sudah tau. Ya, kita hanya perlu menggaruk atau menggosok uang logam ke badan yang sudah di olesi Balsem Lang sebelumnya hingga kulit memerah.

Bicara soal kerokan ternyata ada sebagian orang kreatif yang menggunakan metode kerokan untuk melukis. Bukan melukis sebenernya mungkin, lebih tepatnya kerokan dengan membentuk pola.

Polanya pun tidak biasa dan cenderung membuat saya pribadi, atau bahkan kalian tertawa.

Kita lihat gambarnya di bawah ini.

#Pola 1

sumsel.tribunnews.com
sumsel.tribunnews.com
#Pola 2

sumsel.tribunnews.com
sumsel.tribunnews.com
#Pola 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun