Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Don't Worry, Masih Ada Sate Petai dan Tempe

27 Januari 2021   19:51 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:00 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi kebutuhan protein itu tidak hanya bersumber dari daging sapi, ayam, kambing atau telur. Padahal masih ada ikan yang dapat menjadi sumber protein. Dengan luasnya lautan yang dimiliki oleh Indonesia, tidak semestinya khawatir dan cemas kekurangan kebutuhan protein.

Sayur ikan pindang (foto:ko in)
Sayur ikan pindang (foto:ko in)
Berkali-kali di jaman pemerintahan siapa saja yang menjabat sebagai pembantu Presiden, tidak bosan-bosannya merubah  mindset masyarakat bahwa kebutuhan protein tidak harus dari hewan atau unggas. Tetapi dapat terpenuhi dari ikan dan sebagian  hasil tanaman biji-bijian.

Tetapi mengapa saat menggalakkan malah tidak berjalan sesuai harapan dan rencana. Siapapun menteri atau presidennya.

Tengok mengapa para vegetarian mampu menjaga stamina tubuhnya, termasuk dalam memenuhi kebutuhan unsur protein lewat sayuran atau buah yang tidak sedikit mengandung protein. 

Budidaya ikan air tawar cukup mudah. Seperti lele, nila atau gurame. Ikan pindang mudah ditemui dan harganya murah. Atau ikan wadher yang banyak ditemui di sungai. Dapat dijadikan peyek wadher goreng tepung, merupakan sumber protein dan lauk yang nikmat saat makan. Ssst…,buat cemilan juga enak. Apalagi yang kecil-kecil. Adakalanya ikan yang ukurannya lebih kecil harganya malah lebih mahal.

Lauk ikan nila (foto:ko in)
Lauk ikan nila (foto:ko in)
Tidak perlu khawatir dan panik terkait kenaikkan daging sapi, ayam atau telur. Makan pecel bumbu kacang dengan lauk tempe mendoan. Tempe yang digoreng dengan tepung, unsur protein sudah terpenuhi. 

Demikian pula dengan kupat tahu atau tahu kupat, walau bumbunya kecap tetap ada unsur protein. Selain tahu ada campuran tempenya juga. Menjadi lebih nikmat jika disertai dengan keripik tempe yang tipis dan renyah. Sensasinya, wuiiiii….

Kupat tahu (foto:ko in)
Kupat tahu (foto:ko in)
Sekali lagi manakala daging ayam dan telurnya naik. Biasa terjadi mendekati hari raya keagamaan. Tidak perlu khawatir kebutuhan protein tidak tercukupi. 

Tetapi yang perlu dikhawatirkan manakala harga kedelai naik. Sebab dampaknya lebih terasa dibandingkan dengan kenaikkan harga daging dan telur. 

Tempe garit panas dan teh panas (foto:ko in)
Tempe garit panas dan teh panas (foto:ko in)
Tetapi produsen atau penjual tempe yang masih mentah atau matang tidak kurang akal dalam upaya "menjaga" dan "memenuhi" unsur protein tubuh. 

Caranya membuat ukuran tempe atau tahu lebih kecil dan tipis. Mereka sebenarnya orang atau pihak-pihak yang secara tidak langsung menjaga ketahanan pangan. Lewat menu tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun