Lansia adalah orang-orang yang pernah mengalami pahit manis kehidupan dari versinya, sesuai pengalaman hidup yang pernah dilalui dan dapatkan. Ada kesedihan, kegembiraan, yang dinikmati sendiri atau bersama. Pernah memiliki mimpi dan cita-cita tinggi. Ada yang berhasil dan tidak sedikit yang terhempas dalam kerasnya kehidupan.
Namun bagi lansia itu adalah "keberhasilan" tersendiri setelah melalui waktu. Saat bertemu dengan sesama satu generasi atau bercerita ke anak cucu tentang "otobiografinya". Tidak sedikit mereka dapat tertawa lepas mengingat kebodohan diri mereka sendiri, waktu itu.
Beberapa lansia yang bercerita kepada saya tentang kesuksesannya tak bermaksud menyombongkan diri. Mereka menyadari bahwa itu semua sudah diatur oleh Gusti, Sang Pemilik Waktu.
Tapi tidak sedikit dari lansia, belum merasakan keberhasilan setelah melalui sekian lama waktu. Hidupnya dijalani dengan kerja keras yang tidak ada akhir. Tidak lepas dari terik sinar matahari, berlimbah peluh dan  guyuran air hujan. Sampai tulisan ini dibuat mereka masih di jalanan untuk mencari nafkah demi mengisi perut setiap harinya. Menarik becak, berjualan koran di perempatan jalan. Membuat dan menawarkan panganan buatannya sendiri dari satu tempat ke tempat lain.
Di rumah minta diperhatikan dari waktu ke waktu dan harus dituruti. Apa yang dikatakan atau diminta, harus dipenuhi saat itu juga. Jika tidak, mereka akan marah menurut caranya. Diam, tidak ingin makan atau pasang muka kesel dan masam berjam-jam. Bahkan ada yang diam berhari-hari.
Ada pula lansia yang marah-marah tanpa diketahui alasan atau penyebabnya. Hal ini kerap membuat kesal dan jengkel orang-orang di sekitarnya.
Menjadi tua itu realitas
Menjadi tua adalah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri manusia. Maka tidak heran manusia berusaha menemukan  lewat teknologi atau pengetahuan guna meremajakan atau menjadikan muda fisiknya. Mengapa ingin awet muda? Ah, tidak perlu dijelaskan.Â
Bagi yang masih muda nikmati, yang sudah melewati jangan menyesali. Syukuri saja. Jika pernah merasa melakukan salah. Ya, minta maaf kepada siapa saja yang pernah dilukai atau disakiti. Jika tidak ketemu, bawa saja dalam doa. Tidak lupa minta maaf kepada Sang Pencipta.