Mohon tunggu...
Ramadhan
Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - de omnibus dubitandum

sekelumitpandang.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Masa Kecil Hitler

31 Januari 2017   17:04 Diperbarui: 31 Januari 2017   18:45 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adolf Hitler, tokoh sejarah yang sangat berpengaruh di jaman modern ini. Terkenal akan kekejaman, kepemimpinan, kekuasaan dan lain sebagainya. Kisahnya semakin kesini nampak makin mennjadi mirip sebuah legenda. Perjalanan hidup seperti apa yang dia alami, sehingga dia sampai ke titik yang sangat tinggi itu, titik yang sampai sekarang dapat terlihat apa saja pengaruhnya. Dia membawa Jerman menjadi sangat berkuasa dan juga menjadi musuh-musuh dunia. Nama Hitler berarti adalah holocaust, pembunuhan massal, genosida dan semua yang berwujud negatif. Kita lihat bagaimanakah masa kecilnya, ketika dia belum mencapai itu semua atau bahkan belum memiliki pemahaman dan pandangan seperti saat dia dewasa, apakah di saat-saat itu pemahamannya telah mulai tumbuh.

Kehidupan Awal Hitler

Lahir di Braunau am Inn, Austria pada tanggal 20 April 1889, anak keempat dari enam saudara Alois Hitler dan Klara Polzl. Sebagai seorang anak, Hitler selalu mendapatkan perilaku kasar dari sang ayah, seperti yang ia deskripsikan di dalam bukunya Meinf Kamp, bahwa dia menyayangi ibunya sementara takut terhadap ayahnya. Dari para peniliti, hal inilah yang dianggap salah satu yang membentuk kehidupannya selanjutnya. Dan setelah sempat berpindah ke Linz pada tahun 1898 Hitler menentang ayahnya yang menginginkannya ke sekolah sipil di Hamburg sementara dia sendiri ingin berkarir sebagai seniman.

 Setelah ayahnya meninggal dia meminta restu ibunya ke sekolah seni, dan ibunya mengijinkan. Pada tahun 1907 ketika ibunya sedang menderita dari kanker payudara, Hitler mengambil tes masuk ke Akedemi Seni di Vienna yang hasilnya dia gagal masuk. Di awal 1908 setelah ibunya meninggal dia pindah ke Vienna berharap agar suatu saat dapat memasuki Akademi Seni Vienna. Setehun dia berada di Vienna harta warisannya menipis dan dia merasakan kemiskinan. Dan hidup di sebuah penampungan para tunawisma. Tetapi kemudian dia mulai berjualan cat-cat yang digunakan para seniman dan mencukupi kehidupan sehari-harinya. Dia melakukan itu sampai ke saat Perang Duni I dimana dia ikut terjun ke dalam perang itu, yang akan mengubah pandangannya dan memutuskan ideologi dalam hidupnya.
Perilaku Awal Hitler yang Membentuknya

Ketika masih kecil hitler takut terhadap ayahnya dan mencintai ibunya. Dan hal itu Hitler transformasikan kepada kecintaanya terhadap Jerman dan ketakutannya terhadap Yahudi yang ia anggap adalah penyebab hancurnya Jerman (Fromm 1973). Riset juga mengatakan bahwa tipe-tipe lingkungan keluarga yang didapatkan Hitler sering kali membentuk pribadi yang agresif. Dan hubungan yang baik yang diciptakan hitler semasa hidupnya hanyalah dengan sedikit orang seperti ibunya. Hitler juga menjadi seorang Introvert ketika adiknya meninggal setelah kakak-kakaknya meninggal semua selama satu minggu berselang saat hitler masih kecil, sementara adiknya meninggal ketika Hitler sudah menginjak masa remaja.

Hitler adalah seorang remaja bermasalah yang mencari pelampiasan di dunia fantasinya. Para sejarahwan yang pernah bertemu dengan Hitler mendeskripsikan bahwa Hitler adalah seorang yang dingin, berego tinggi, agresif dan keras hati. Sifat itu terbentuk setelah hitler melewati masa remajanya dan setelah traumanya akan perang dunia pertama. Hitler menjadi seorang delusional yang ia gambarkan di Meinf Kamp bahwa dia seperti mendapatkan pesan dari Tuhan. Dan karena alam bawah sadarnya telah terbentuk dengan dia begitu mencintai ibunya dan sangat tidak menyukai ayahnya yang bersifat bukan seorang penyayang, di kemudian hari hal itu membentuk pandangannya menjadi seorang nasionalisme dan pembenci Yahudi dan rela melakukan apapun untuk mencegah Jerman hancur.

Delusi, khayalan, sifat-sifat psikologis dan ketakutan mengendap dalam sifatnya yang kemudian terbentuk dengan kuat saat dia dewasa. Seluruh ide-ide dan apa yang ia inginkan tertulis di dalam bukunya Meinf Kamp. Tetapi belum diketahui kapan dia muncul anti-semit. Mungkin ketika dia hidup di Vienna dan mendapat pengaruh akan gejolak anti-semit disana.

Kesimpulan

Banyak peneliti ingin mengetahui apa saja yang mempengaruhi kehidupan Hitler hingga dia dapat menjadi orang yang dicap dunia sebagai seorang yang jahat. Hitler adalah seseorang yang telah melewati begitu banyak penghancuran psikologis dirinya dan membuatnya mengalami kelainan psikologis, tetapi yang menarik adalah orang seperti dia yang menderita apa yang disebut oleh para psikolog sebagai kelainan adalah orang yang dapat memimpin dan mempengaruhi banyak sekali jiwa manusia dan mengubah tatanan dunia sebelumnya.

Mungkin apabila di saat ketika Hitler masih remaja dan dia secara sadar bahwa dia mengalami suatu kelainan psikologis dalam dirinya dan pergi ke seorang psikiater dia akan berbeda dari apa yang tertulis di sejarah sekarang. Jadi apabila anda ingin menjadi sosok seperti Hitler yang dapat memepengaruhi banyak orang percaya dirilah dan buat anda memiliki suatu tujuan pencapaian dan khayalan yang tinggi, tidak mempedulikan kelainan-kelainan yang mungkin ada pada diri anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun