Mohon tunggu...
KKN UNSIKA DESA TIRTASARI 2025
KKN UNSIKA DESA TIRTASARI 2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang saat ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang. Fokus kegiatan KKN mencakup pengembangan potensi desa, edukasi masyarakat, kesehatan, lingkungan, serta pemberdayaan UMKM. Tertarik menulis seputar pendidikan, sosial masyarakat, dan teknologi tepat guna bagi pedesaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Edukasi dan Pemberian Satu Tablet untuk Masa Depan: Gerakan Cegah Stunting pada Remaja Putri SMA At-Taubah KKN Desa Tirtasari

22 Juli 2025   16:15 Diperbarui: 22 Juli 2025   16:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Siswi SMA At-Taubah saat Edukasi Pencegahan Stunting dan Tablet Tambah Darah

Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di tingkat nasional masih tinggi, termasuk di wilayah Kabupaten Karawang. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, produktivitas, dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting adalah anemia pada remaja putri, yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko tinggi melahirkan anak stunting di masa depan jika kondisi ini berlanjut hingga masa kehamilan. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dimulai sejak dini dengan memastikan remaja putri dalam kondisi kesehatan optimal, terutama dalam hal status hemoglobin dan asupan gizi.
Edukasi dan Pemberian Satu Tablet untuk Masa Depan: Gerakan Cegah Stunting pada Remaja Putri merupakan upaya edukatif dan promotif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri tentang pentingnya mencegah anemia melalui konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin. Melalui edukasi dan pemberian TTD ini, diharapkan remaja memahami dampak jangka panjang anemia dan mau berkomitmen untuk menjaga kesehatannya sejak usia sekolah. SMA At-Taubah yang berlokasi di Desa Tirtasari, Kabupaten Karawang, dipilih sebagai salah satu lokasi pelaksanaan gerakan ini karena besarnya potensi peran remaja dalam memutus mata rantai stunting di masa mendatang. Dengan memberikan edukasi yang tepat dan suplemen gizi seperti TTD, kita berinvestasi pada generasi penerus bangsa agar tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.


Tujuan dari pelaksanaan program "Edukasi dan Pemberian Satu Tablet untuk Masa Depan: Gerakan Cegah Stunting pada Remaja Putri" adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja putri mengenai pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, khususnya dalam mencegah anemia yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stunting di masa depan. Melalui pendekatan edukatif dan pemberian tablet tambah darah, program ini bertujuan membentuk pola pikir remaja agar lebih peduli terhadap kondisi tubuhnya, serta mempersiapkan mereka menjadi calon ibu yang sehat dan tangguh. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan sekolah dan tenaga kesehatan dalam membangun kebiasaan konsumsi tablet tambah darah secara rutin sebagai langkah preventif jangka panjang.

Edukasi Pencegahan Stunting dan Tablet Tambah Darah
Edukasi Pencegahan Stunting dan Tablet Tambah Darah


Kegiatan "Edukasi dan Pemberian Satu Tablet untuk Masa Depan: Gerakan Cegah Stunting pada Remaja Putri" dilaksanakan pada Jumat, 18 Juli 2025 bertempat di SMA At-Taubah, Desa Tirtasari. Acara ini diikuti oleh dua puluh delapan (28) siswi, mahasiswa KKN UNSIKA, dan perwakilan dari Puskesmas Tirtamulya. Kegiatan diawali dengan sambutan dari koordinator mahasiswa desa, lalu dilanjut dengan sesi edukasi interaktif mengenai manfaat tablet tambah darah, pengertian anemia dan stunting, serta pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah sebagai pencegahan stunting. Materi disampaikan secara ringan dan diselingi kuis berhadiah untuk menarik minat peserta. Setelah sesi edukasi, dilakukan pemberian tablet tambah darah secara simbolis dan massal. Sebanyak 112 tablet didistribusikan kepada siswi untuk dikonsumsi satu tablet per minggu. Selain itu, mahasiswa KKN UNSIKA juga memberikan standing banner tentang hubungan anemia dan kejadian stunting. Antusiasme terlihat dari keaktifan peserta dalam bertanya dan keikutsertaan mereka dalam seluruh rangkaian kegiatan. Pihak sekolah menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk melanjutkan program pemantauan konsumsi tablet bekerja sama dengan pihak puskesmas.


Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran remaja terhadap pentingnya kesehatan sebelum memasuki usia produktif. Dengan edukasi yang tepat dan suplementasi yang rutin, risiko anemia dapat ditekan dan generasi mendatang dapat tumbuh lebih sehat. Mahasiswa KKN UNSIKA berharap program ini dapat menjadi edukasi yang diterapkan secara rutin di sekolah-sekolah lain dengan dukungan penuh dari Puskesmas dan pemerintah desa. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi sejak dini, "Edukasi dan Pemberian Satu Tablet untuk Masa Depan: Gerakan Cegah Stunting pada Remaja Putri" menjadi simbol sederhana namun bermakna dalam membangun generasi bebas anemia dan terbebas dari ancaman stunting.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun