Mohon tunggu...
KKN UMLAPAS
KKN UMLAPAS Mohon Tunggu... Freelancer - akun official kkn um lapas kelas 1 2020

Kami ingin kalian lihat bahwa penjara, mungkin tidak seburuk itu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyusunan Kurikulum sebagai Pedoman dalam Pelaksanaan Pembelajaran Muhaddatsah di Lapas Klas I Malang

14 Agustus 2020   17:02 Diperbarui: 14 Agustus 2020   17:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

berhubungan dan tak bisa terpisahkan.
Nasution menjelaskan bahwa kurikulum adalah suatu rencana yang
disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan
dan tanggung-jawab sekolah atau lembaga pendidikan besrta staf
pengajarnya (Nasution,2008). Kurikulum adalah seperangkat aturan yang
harus dilalui oleh murid, pengalaman, kegiatan, dan pengetahuan murid di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau guru untuk mencapai
suatu jenjang tertentu (ijazah). Kurikulum juga merupakan suatu rencana
pendidikan, pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi,
serta proses pendidikan (Nur Ahid, 2006).
Muhaddatsh merupakan salah satu metode dalam mengajar Bahasa
Arab yang seharusnya diberikan pertama-tama kepada pembelajar, Karena
tujuan pertama pembelajaran bahasa Arab adalah agar pembelajar mampu
berdialog atau bercakap-cakap untuk saat ini. Selanjutnya, keterampilan
Muhaddatsh yang diperoleh pembelajar dapat mengasah kemampuan dalam
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk diekspresikan dalam bentuk
pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada sesama
pembelajar. (Sahrani dan Rahnang). Tujuannya berbicara adalah sebagai alat
untuk berkomunikasi sesama manusia yang berada disekelilingnya.
Salah satu permasalahan pada awal observasi kami di Pondok Pesantren
(Ponpes) At-Taubah Lapas Klas I Malang, kami menemukan permasalahan
yakni kurangnya penerapan muhaddatsah (percakapan) dalam bahasa Arab
dan juga tidak adanya kurikulum yang membuat suatu belajar mengajar
menjadi tidak struktuk. Pembelajaran bahasa Arab yang terdapat pada
Ponpes adalah kajian gramatikal (nahwiyah), tanpa praktek lapangan. Hal itu
membuat para santri mampu menguasai gramatikal dalam bahasa Arab
namun kurang dalam penerapan muhaddatsahnya.
Berdasarkan analisis situasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
masalah Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taubah Lapas Klas I Malang adalah
sebagai berikut : (1) tenaga pengajar yang menguasai materi tentang
muhaddasth (percakapan) berbahasa Arab, (2) tidak adanya kurikulum yang
membuat tidak strukturnya proses belajar mengajar berlangsung di Pondok
Pesantren (Ponpes) At-Taubah Lapas Klas I Malang , (3) kurangnya
pemahaman asatidz dan para santri WBL (warga binaan lapas) kelas 1 Malang
dalam praktik muhadattsah bahasa Arab sehari-hari 

Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah
pelatihan. Pelatihan yang dimaksud adalah melatih kemampuan Warga Bina
Lapas Kelas 1 Malang dalam memperlajari Muhaddatsah (Percakapan)
Bahasa Arab Warga Bina Lapas Kelas 1 Malang. Sedangkan jenis
pembelajaran yang digunakan buku Tatbhiq Mufradat. 

Hasil yang tercapai pada kegiatan ini yang pertama adalah
meningkatnya wawasan masyarakat terhadap cara berbicara (muhaddatsah)
dengan baik dan meningkatkan pengetahuan dalam Bahasa Arab. Hasil yang
kedua adalah terbentuknya insan yang berakhlaqul Karimah serta
meningkatkan ketaqwaan kepada allah SWT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun