Tanggap Covid-19 dan Peduli UMKM, KKN Desa Wonokromo Gandeng Konveksi Rumahan untuk Tingkatkan Produksi Masker Kain

Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 pada bulan Juli 2021 di Indonesia menyebabkan segala aktivitas khususnya bidang perekonomian terpaksa harus dikurangi dan dibatasi, terlebih lagi kegiatan yang mengandung interaksi secara langsung alias tatap muka. Aktivitas perekonomian yang awalnya sedikit demi sedikit telah pulih dan bangkit tiba-tiba terancam kembali bahkan ada yang harus tutup sementara.

Para pelaku usaha mengeluhkan hal yang sama terkait ketetapan ini, mereka harus tetap bertahan menjaga perekonomian dan menstabilkan produktivitas ditengah pandemi. Melonjaknya kasus covid-19 dan terdapatnya varian baru dari virus corona ini seakan-akan membawa kehidupan kembali pada kasus awal covid-19 yang melanda Indonesia di awal tahun 2019. PPKM sekarang diterapkan kembali khususnya di Pulau Jawa dan Bali sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 yang menyebabkan pembatasan beroperasinya berbagai macam usaha dan aktivitas hingga jam 8 malam saja. Adanya pembatasan tersebut juga berimbas pada perekonomian yang menurun.

KKN Desa Wonokromo turut berkontribusi terhadap kestabilan UMKM yang ada di Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, salah satu UMKM  yaitu konveksi rumahan. Mahasiswa KKN Desa Wonokromo menggandeng konveksi rumahan yang dimiliki oleh Bapak Pramu.

dokumentasi pribadi

Kerjasama dilaksanakan dalam rangka menstabilkan produksi dan pendapatan konveksi rumahan dengan pemberdayaan masker kain yang digunakan dan dibagikan pada setiap program kerja yang diadakan oleh KKN UM Desa Wonokromo yang melibatkan warga desa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak lupa juga dibagikan kepada perangkat desa setempat. Peningkatan produktivitas ini juga digunakan untuk efisiensi penggunaan masker yang saat ini dianjurkan untuk "double" atau berlapis dua masker demi mencegah tertularnya covid-19 sehingga nanti masker kain ini dapat dimanfaatkan sebagai lapisan terluar yang dapat dicuci kembali dan bisa digunakan berkali-kali dengan tetap memperhatikan kondisi masker kain tersebut. Penggunaan masker kain juga dapat mengurangi sampah masker dan menghindari daur ulang masker oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kerjasama ini menghasilkan dampak yang bagus baik dari pihak konveksi rumahan juga dari perangkat serta warga yang mendapatkan masker kain hasil dari konveksi rumahan milik Pak Pramu karena mulai dari mulut ke mulut akan menyebarkan berita baik tentang kualitas hasil jahit yang bagus dan rapi sehingga dapat meningkatkan kembali produksi dari konveksi rumahan Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.