Kelompok 96 KKN Tematik UMBY yang didampingi Dosen pembimbing Lu'luil Maknun, S.Pd.,M.Pd., Berkolaborasi bersama Bapak Jawadi selaku Lurah Pasar Induk Giwangan sukses melaksanakan program Digitalisasi UMKM di Pasar Induk Giwangan, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Arahan Presiden RI
Selama masa pandemi hampir dikatakan seluruh lingkup usaha baik mikro maupun makro di Indonesia mengalami kejatuhan yang hebat, hal ini dikarenakan adanya aturan "PSBB" yang melarang masyarakat untuk keluar rumah dan menganjurkan melakukan aktivitas dari dalam rumah atau memalui Daring, aturan yang dijalankan pemerintah ini sangat berdampak terhadap UMKM di Indonesia terlebih jika dilihat masih banyak pelaku - pelaku UMKM di Indonesia yang masih tertinggal dalam urusan teknologi. Pada saat itu untuk mengatasi hal tersebut Presiden RI Joko Widodo yang dibantu Gubernur Bank Indonesia berupaya melakukan digitalisasi kepada para pelaku  UMKM, salah satunya yaitu dengan membuat QR Indonesia Standar (QRIS). QRIS bertujuan agar proses transaksi dapat dilakukan secara digital sehingga dapat mencegah penyebaran virus dari dari satu individu ke individu lainnya melalui perantara uang fisik.
Saat ini digitalisasi berbasis QRIS sangat perlu diterapkan ke pelaku UMKM utamanya pasar tradisional, hal ini dikarenakan dengan mendigitalisasikan usaha maka secara tak langsung dapat meningkatkan pendapatan, efisiensi & efektivitas dalam usaha yang berujung pada meningkatnya kemakmuran pelaku usaha tersebut.
Asumsi ini didasari karena mahasiswa melihat bahwa pasar induk giwangan masih tradisional sehingga market valuasi yang didapat pedagang  kurang maksimal karena sistem pembayaran hanya mengandalkan uang fisik dan cenderung kalah dengan pasar modern yang sudah menggunakan sistem pembayaran ganda/ digital sehingga perputaran uang lebih cepat.
Kelompok 96 KKN UMBY yang terdiri dari 11 anggota berupaya berkolabolasi bersama perangkat pasar induk giwangan yaitu bapak Jawadi selaku lurah pasar, bapak Sugeng sebagai pengurus utama TPR untuk melakukan sosialisasi digitalisasi QRIS terhadap para pelaku UMKM di Pasar Induk Giwangan dengan metode door to door atau mengunjungi langsung lapak para pelaku UMKM karena sangat tidak memungkinkan untuk dapat mengumpulkan pedagang di area pasar, "sosialisasi kami bagi menjadi 3 kelompok kecil lagi", ujar Adrian sebagai penaggung jawab Program kerja tersebut. Kelompok pertama terdiri dari Adrian Leonardo, Annisa Silviana, Adhitya Panji dan Ichsan Nurrozi.
Kelompok kedua terdiri dari Mila Milenia, Kinarona Susilo dan Sylvia Anggi serta
Kelompok ketiga terdiri dari Arif Hidayat, Mahar Purnomo, Febry Margaretha dan Iswiyanto.