Mohon tunggu...
KKN MIT14
KKN MIT14 Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mencintai Bumi dengan Menerapkan Zero Waste Lifestyle

27 Juli 2022   12:25 Diperbarui: 27 Juli 2022   12:27 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Nila Nafisatulizza A.Rabu, 27 Juli 2022

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Islam mengajarkan untuk mencintai semua mahluk Allah, salah satu manifestasi cinta itu adalah dengan menjaga dan merawat lingkungan. Banyak hal yang tidak kita sadari dan menjadi kebiasaan buruk hingga merusak lingkungan. Banyak polusi dimana-mana. 

Sampah membeludak dan membahayakan mahluk hidup lainnya. Ikan-ikan yang ada di laut bahkan memakan sampah-sampah-yang kita buang begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab. Sampah yang kita bakar-yang kita anggap bisa membersihkan lingkungan justru menimbulkan masalah baru yang mengancam kesehatan. 

Udara segar menjadi mahal. Polusi dimana-mana, kesehatan terancam. Bukan hanya kesehatan kita, tetapi juga bumi kita tercinta. Kita sering mengeluh tentang suhu yang panas. Kita tidak sadar bahwa itu karena perbuatan kita sendiri yang terus menerus membuat polusi.

Kebiasaan buruk kita dalam memperlakukan sampah harus segera diubah, salah satunya dengan menerapkan zero waste lifestyle. Apa itu zero waste lifestyle? zero waste lifestyle adalah gaya hidup bebas dari sampah-yang artinya kita berusaha semaksimal mungkin tidak menghasilkan sampah. 

Tentu itu adalah hal yang mustahil karena pasti manusia itu menghasilkan sampah. Namun, setidaknya kita bisa berupaya agar sampah yang kita hasilkan tidak merusak lingkungan, melainkan memberikan kemanfaatan. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapkan 5R, yaitu:

Reduce: mengurangi timbunan sampah. Contohnya adalah dengan tidak berperilaku boros. Membeli sesuatu yang memang menjadi prioritas, memanfaatkan apa yang ada di sekitar dan mengolahnya sendiri. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil sampah laut terbanyak kedua di dunia dan salah satu penghasil sampah makanan terbesar di dunia. 

Bayangkan berapa banyak kerugian yang kita alami karena tidak bisa mengolah sampah ini. Contoh lain yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi atau menolak benda yang tidak dapat di daur ulang dan hanya bisa sekali pakai seperti bahan plastik.

Reuse: menggunakan kembali barang-barang yang masih layak dipakai. Contohya dengan membawa botol minum kemana-mana. Botol dengan bahan tertantu bisa dipakai berulang tanpa takut membahayakan kesehatan. Cara ini juga membuat kita hemat dan tetap menjaga lingkungan.

Recycle (mendaur ulang), agar sampah mudah untuk diolah maka kita harus memilah sampah sesuai jenisnya. Ketika sudah dipilah sampah itu akan memiliki nilai lebih. Sampah plastik bening bisa didaur ulang kembali menjadi biji plastik yang bisa dijual. Kertas-kertas, beling, kaca bisa didaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat kembali.

Replace (mengganti), sekarang mulai banyak orang yang peduli terhadap lingkungan dengan cara membuat produk-produk yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan.  Di toko-toko swalayan juga sudah mulai mengganti kantong plastik belanjaan dengan kantong yang ramah lingkungan atau tas yang bisa dipakai berkali-kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun