Sumberwaru, 26 Juli 2025 | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif dari Universitas Jember, Universitas Dr. Soebandi, dan Universitas Abdurrahman Saleh memulai minggu pertama pengabdian mereka dengan melaksanakan survei lapangan dan audiensi bersama perangkat desa di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
Kegiatan ini melibatkan Kepala Desa Sumberwaru, para kepala dusun, serta Ketua Tim Penggerak PKK. Diskusi berjalan dinamis membahas kondisi dan potensi desa, khusunya program-program prioritas yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Hasil pertemuan menghasilkan rekomendasi untuk memfokuskan program kerja pada penanganan stunting, mengingat angka stunting di Desa Sumberwaru tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan desa lain di kecamatan Banyuputih. “Kalau saya tidak takut dengan angka stunting besar atau kecil. Justru yang kita berikan itu adalah data sesungguhnya, semua data yang di desa ini adalah real atau fakta," ucap Imam Anshori, Kepala Desa Sumberwaru.
Dari hasil evaluasi dan survei, akar masalah stunting Desa Sumberwaru berawal dari kesiapan remaja yang belum optimal untuk menjadi orang tua. Untuk itu, pemerintah desa bersama lintas sektor mengadakan Sekolah Pranikah (SPN) sebagai langkah pencegahan.
Program ini menghadirkan materi komprehensif dari berbagai pihak: KUA memberikan pemahaman tentang syarat dan ketentuan pernikahan dari aspek agama; Dinas Kesehatan membahas kesehatan reproduksi serta perencanaan usia ideal pernikahan; Dinas Pemberdayaan Lembaga Keluarga Berencana (PLKB) menjelaskan sanksi sosial, hukum, dan dinamika keluarga; sementara pihak keamanan mengedukasi peserta mengenai kenakalan remaja dan dampak hukumnya. Dalam pelaksanaannya, kegiatan SPN masih dilakukan secara manual, dan mahasiswa KKN akan membantu proses digitalisasi agar program ini dapat berjalan lebih efektif dan terstruktur.
Selain mendukung SPN, mahasiswa KKN kolaboratif juga akan terjun langsung di lapangan melalui berbagai program. Kegiatan ini mencakup penyuluhan tentang stunting dan pentingnya gizi seimbang di Posyandu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita, serta sosialisasi sanitasi di sekolah dasar untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Tak hanya itu, mahasiswa juga akan bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan asam folat dan kalsium bagi ibu hamil yang merupakan langkah preventif untuk memastikan kesehatan janin dan meminimalkan risiko stunting pada anak. Melalui berbagai program edukasi gizi, penyuluhan kesehatan, serta peningkatan sanitasi, KKN Kolaboratif Sumberwaru bertekad untuk membantu menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program kerja lanjutan akan mulai direalisasikan dalam minggu-minggu berikutnya dengan melibatkan seluruh elemen desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI