Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Revolusi Panjat Pinang, Kini Hadir yang Baru: Panjat Pisang

2 Agustus 2018   21:45 Diperbarui: 2 Agustus 2018   22:09 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak Dusun Panggungwaru berusaha mengambil hadiah panjat pisang

Agustus sudah menjadi bulan istimewa bagi masyarakat Indonesia. Kemerdekaan yang dideklarasikan oleh para veteran, membuat bulan ini menjadi bulan yang ditunggu-tunggu. Rakyat dari setiap sudut negeri mengupayakan cara terbaik dan terunik untuk menyambutnya. Begitupun dengan masyarakat Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kabupaten Malang. 

Berbeda dari biasanya, mereka kali ini ditemani mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 82 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah mengadakan rangkaian lomba untuk menyambut kemerdekaan negeri tercinta.

KKN 82 UMM merasa antusias masyarakat desa tidak kalah, bahkan lebih besar dari masyarakat kota dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Mulai dari lomba balap karung, balap kelereng, lomba berjoget dengan menahan balon di punggung teman, tarik tambang, hingga puncaknya yakni lomba panjat pisang telah diadakan pada hari pertama tepatnya di lapangan sebelah rumah bapak Kepala Dusun  Panggungwaru. Dimana lomba-lomba tersebut dikategorikan untuk anak-anak.

Sangat mudah ditebak tidak lain lomba yang sedikit lebih banyak menarik perhatian warga Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto adalah lomba yang menjadi puncak acara yakni panjat pisang. KKN 82 UMM mendesain lomba ini dengan properti yang sedikit berbeda dari biasanya. Lomba yang dikenal dengan istilah "Panjat Pinang" dikreasikan dengan istilah baru yakni "Panjat Pisang". Hal diantisipasi untuk mengurangi resiko cidera pada anak-anak.

Ibu-Ibu merias bersama pasangannya dengan mata tertutup | Foto by Venny
Ibu-Ibu merias bersama pasangannya dengan mata tertutup | Foto by Venny
Pelaksanaan lomba dilangsungan selama dua hari berturut-urut. Tidak berhenti disitu saja, mengetahui bahwa antusias dari masyarakat yang sangat besar, KKN 82 UMM pun mengusung lomba untuk kategori bapak-bapak dan ibu-ibu, yang dilaksanakan di hari kedua. Lomba yang diadakan berupa: lomba tarik tambang dan merias dengan mata tertutup. 

Lomba merias dengan mata tertutup yang ditargetkan untuk ibu-ibu tidak kalah meriah dengan lomba kategori anak-anak. Ibu-ibu begitu menikmati ukiran pensil alis, tepukan bantal bedak dan polesan lipstik langsung dari tangan kreatif kawannya sendiri. Benar lomba ini dilangsungkan berpasangan, dengan tujuan menciptakan keakraban antar ibu-ibu sekitar Dusun Panggungwaru.

Belum lagi dengan kategori bapak-bapak. Hentakan kaki, semburan debu, teriakan "ji, ro, lu" menggambarkan semangat yang seirama dengan semangat ibu-ibu dan anak-anak. Keseruan, kemeriahan menjadi hal yang dinikmati bersama baik dari mahasiswa KKN 82 UMM maupun masyarakat seluruh masyarakat Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto yang terlibat.

Semangat membara dari bapak-bapak Dusun Panggungwaru
Semangat membara dari bapak-bapak Dusun Panggungwaru
"kami mengira antusias masyarakat tidak akan sebesar ini. Sehingga kalaupun ada tantangan dalam pelaksanaan kegiatan, mungkin dari kami panitia sedikit kewalahan dalam merangkul antusias tersebut. Tapi justru hal tersebut yang membuat kami sangat senang, karena Alhamdulillah kegiatan yang kami rencanakan ternyata melebihi ekspektasi." Ujar Rafiqatul Jannah Hinelo selaku anggota divisi Sosial Budaya KKN 82 UMM.

Rangkaian kegiatan perlombaan ini, tidak lepas dari beberapa tantangan. Ditengah rintangan dan halangan tersebut KKN 82 UMM disemangati oleh teman-teman dari Kelompok KKN UMM lainnya yakni KKN 79 dan KKN 81. Dimana mereka turut serta menjadi partisipan dalam salah satu jenis perlombaan tersebut. Serta tidak lupa dukungan dari pihak masyarakat desa yang diwakilkan oleh komunitas setempat yakni teman-teman Komunitas Kawula Belik Waru sangat membantu mambantu kelancaran rangkaian kegiatan perlombaan ini.

"menurut kami lomba-lomba yang diadakan cukup meriah karena ditempat kami selama ini jarang sekali ada kegiatan seperti itu. Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti itu". Tutur Alhaidar Imam Sujono selaku anggota komunitas Kawula Belik Waru.

Penulis : KKN82SUMBEROTO UMM

DPL : Jamroji S.Sos, M. Comms

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun