Budaya literasi telah banyak diterapkan di sekolah-sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa, serta meningkatkan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak.Â
Awal peluncuran GLS sendiri dilakukan secara simbolis dengan memberikan buku-buku paket bacaan yang didistribusikan di berbagai sekolah sebagai tonggak budaya literasi Dengan ini mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan pojok baca dan penataan ruang perpustakaan pada hari  Jum'at (21/6/2019) di SDN Rembang 2 Kecamatan Ngadiluwih.
Mahasiswa KKN memulai kegiatan dengan mengeluarkan semua buku yang tidak tertata rapi, lalu membersihkan ruangan mulai dari kotoran di dinding dan debu yang menempel di lemari, hingga membersihakn lantai ruangan yang kotor.Â
Setelah proses pembersihan sudah selesai mahasiswa KKN mulai memilah berbagai buku bacaan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing seperti IPS,IPA,Matematika,Bahasa Indonesia,Penjaskes, dan Muatan Lokal.Â
Pemilahan buku bacaan menggunakan sistem pengelompokan menggunakan tenaga 5 Mahasiswa. Pada Pojok Baca dan Penataan Ruang Perpustakaan ini ditujukan pada siswa-siswi SDN Rembang 2 khususnya agar siswa-siswi tersebut memiliki keinginan dan antusias yang tinggi dalam membaca dan belajar.
Setelah kegiatan  di SDN Rembang 2 ini selesai dan mendapat respon baik dari Kepala Sekolah maupun Ibu Guru. Hal ini dibuktikan saat kegiatan ini selesai Kepala Sekolah meminta bantuan tenaga untuk acara perpisahan pada keesokan harinya dan memberi saran dan masukan yang membangun, salah satunya dari bapak Dwi Widodo  selaku Kepala Sekolah di SDN Rembang 2.Â
Saran dan masukan yang telah diberikan beliau ialah mengenai pelaksanaan kegiatan agar mengkodisikan waktu dan tidak mendadak. Selain itu, beliau menyampaikan keinginan guru kepada pihak UM mengenai harapan kemajuan  pendidikan yang dapat memecahkan masalah siswa yang mempunyai komampuan di bawah standar khususnya masalah kemampuan belajar siswa.