Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif (KKN-K) di Desa Mojosari menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana. Bersama dukungan dari Perangkat Desa Mojosari dan warga setempat, mahasiswa KKN-K turun langsung ke sekolah-sekolah untuk menyuarakan pentingnya menunda pernikahan dini yang terbukti memiliki dampak luas, mulai dari risiko kesehatan reproduksi hingga potensi lahirnya generasi yang mengalami stunting. Pernikahan pada usia yang terlalu muda sering kali berujung pada kehamilan yang tidak diimbangi kesiapan fisik dan pengetahuan gizi, sehingga anak berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi kronis. Melalui sosialisasi yang menggabungkan edukasi pernikahan dini dan perencanaan masa depan, mahasiswa KKN-K mengajak para remaja untuk memahami bahwa mencegah pernikahan dini juga berarti ikut berperan memutus rantai stunting di masyarakat. Kegiatan ini berada di bawah bimbingan Dr. Suji, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL), yang secara aktif memantau dan mendukung pelaksanaan program di lapangan. Lewat sosialisasi yang telah dilaksanakan di MA Al Azhar dan SMK As-Syifa, dua sekolah menengah atas di Desa Mojosari, mahasiswa KKN-K mengajak seluruh remaja untuk memahami berbagai dampak negatif pernikahan dini mulai dari risiko kesehatan, dampak psikologis, hingga potensi terhambatnya pendidikan dan cita-cita.
Sosialisasi dilaksanakan di MA Al Azhar dengan tujuan untuk melatih keberanian siswa dan siswi MA Al Azhar dalam menyampaikan pendapat. Kegiatan ini dikemas secara interaktif melalui sesi speak up, yang mengajak seluruh siswa dan siswi MA Al Azhar untuk menuliskan pandangan mereka mengenai pernikahan dini. Tulisan-tulisan tersebut kemudian dibacakan dan menjadi bahan diskusi bersama. Kegiatan ini dapat mendorong kemampuan berpikir kritis, membangun keberanian beropini, serta menumbuhkan sikap saling menghargai terhadap perbedaan pandangan. Sementara itu, sosialisasi di SMK As-Syifa difokuskan pada penyampaian materi secara terstruktur mengenai berbagai dampak pernikahan dini, seperti risiko kesehatan, potensi stunting, serta hambatan dalam pendidikan dan pengembangan diri. Mahasiswa KKN-K juga memberikan ruang bagi siswa untuk bertanya dan menggali informasi lebih dalam, sehingga pemahaman terhadap isu yang dibahas dapat diperoleh secara optimal.
Selain membahas isu pernikahan dini, kegiatan ini juga menghadirkan penyuluhan literasi keuangan bagi siswa dan siswi melalui materi yang diamanatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang berwenang dalam edukasi keuangan. Dalam sesi tersebut, siswa dikenalkan pada apa itu OJK, serta berbagai isu penting seperti penipuan online, investasi bodong, pinjaman online ilegal (pinjol), dan kejahatan digital. Materi ini bertujuan untuk memberikan bekal dasar supaya siswa dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan lebih waspada terhadap risiko finansial di era digital. Harapannya, mereka dapat mulai membangun kemandirian ekonomi sejak dini dan lebih siap dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Sebagai bentuk kampanye kreatif, mahasiswa KKN-K memproduksi sebuah short movie yang melibatkan perwakilan siswa dari MA Al Azhar dan SMK As-Syifa. Dalam film pendek ini, para siswa menyampaikan pandangan mereka tentang pernikahan dini, risiko yang ditimbulkan, serta harapan mereka untuk masa depan terkait isu pernikahan dini. Tidak hanya melibatkan siswa-siswi, proses produksi juga mengajak beberapa perwakilan guru sebagai pendamping edukatif, serta akan melibatkan perangkat desa dan kader Posyandu untuk memperkuat pesan dari sisi komunitas dan kesehatan masyarakat.
Hasil rekaman dari short movie nantinya akan dipublikasikan melalui media sosial sebagai media edukasi yang dapat menjangkau khalayak lebih luas. Melalui pendekatan visual, pesan yang disampaikan diharapkan lebih membekas dan mampu mendorong perubahan pola pikir di kalangan remaja serta masyarakat secara umum terkait isu pernikahan dini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI