Mohon tunggu...
KKN MIT 20 Desa Tawang
KKN MIT 20 Desa Tawang Mohon Tunggu... mahasiswa

menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sinergi KKN UIN Walisongo dan Kader Posyandu Sukses Gelar Sosialisasi Stunting Serentak di Lima Dusun

21 Agustus 2025   22:45 Diperbarui: 21 Agustus 2025   22:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinergi Mahasiswa KKN MIT-20 Bersama bidan dan kader posyandu dalam pencegahan Stunting

Desa Tawang -- Kelompok Mahasiswa KKN MIT 20 dari UIN Walisongo Semarang berhasil mengadakan penyuluhan pencegahan stunting di lima posyandu berbeda secara bersamaan. Kegiatan ini diikuti oleh kader posyandu dan ibu yang memiliki balita, yang diadakan pada tanggal 15 Agustus 2025. Salah satu bagian dari program kerja Divisi Sosial Lingkungan KKN MIT 20 UIN Walisongo adalah kegiatan ini.

Program ini berfokus pada
masalah kesehatan masyarakat, terutama mencegah stunting di desa. Kelima belas mahasiswa KKN dibagi menjadi lima tim, masing-masing dengan tiga orang, untuk mengelola satu posyandu, membagi lokasi, dan tim yaitu di posyandu Tawang 1, posyandu Onto Onto, Posyandu Tawang 2, posyandu Gondang dan posyandu Langon.

 Kegiatan ini bertujuan agar masyaakat dapat memahami cara-cara efektif untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Desa Tawang. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Tawang.

Setiap tim menyampaikan materi yang sama, tetapi dengan pendekatan yang disesuaikan dengan peserta yang ada di lokasi tersebut. Salah satu topik utama yang dibahas adalah definisi stunting, yang merupakan kondisi di mana bayi gagal tumbuh karena kekurangan gizi yang berkelanjutan, terutama selama seribu hari pertama kehidupan mereka. Selain itu, para peserta diberi pengetahuan tentang berbagai faktor yang menyebabkan stunting, termasuk faktor nutrisi dan faktor lingkungan. Tim penyuluh menjelaskan bahwa kurangnya makanan bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan stunting; gizi yang buruk, sanitasi yang buruk, dan pola asuh yang tidak sesuai juga merupakan faktor. Dalam setiap sesi, dampak stunting yang berdampak pada perkembangan kecerdasan, kognitif, dan tinggi badan anak ditekankan.

Para ibu mendapat pemahaman bahwa pemberian ASI eksklusif, MPASI bergizi, pemantauan tumbuh kembang rutin, dan perbaikan kondisi lingkungan dapat mencegah stunting.

Pengukuran Lengan Balita Oleh Mahasiswa  KKN
Pengukuran Lengan Balita Oleh Mahasiswa  KKN
Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi, dengan banyak di antara mereka yang berkomitmen untuk menerapkan informasi yang didapatkan demi kesehatan anak-anak mereka dan peserta juga memiliki kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka sendiri dan tidak hanya mendengarkan ceramah satu arah. Mahasiswa menggunakan berbagai sumber pendidikan, termasuk poster dan leaflet.

Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berhasil menarik perhatian masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan anak. Kehadiran penuh peserta dari awal hingga akhir kegiatan menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap topik stunting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun