Mohon tunggu...
Kkn kolaboratif 119 jombang
Kkn kolaboratif 119 jombang Mohon Tunggu... Mahasiswa

KKN Kolaboratif Kelompok 119 terdiri dari beberapa gabungan kampus di Jember, yaitu Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Moch Sroedji, Universitas Islam Jember, dan Universitas Al Falah As Sunniyah yang bertempatan di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cegah Pernikahan Dini, Mahasiswa KKN Kolaboratif 119 Sosialisasikan SIAGA BUCIN di Forum PKK Desa Jombang

27 Juli 2025   13:05 Diperbarui: 27 Juli 2025   12:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto mahasiswa KKN bersama ibu-ibu PKK setelah sosialisasi SIAGA BUCIN

Jombang, 23 Juli 2025 --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kabupaten Jember Tahun 2025 dari Kelompok 119 yang ditempatkan di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, mulai menjalankan salah satu program kerja utama dari Pemerintah Kabupaten Jember, yaitu SIAGA BUCIN (Sinergi Antar Lembaga Memburu Calon Pengantin Dini).

Program ini bertujuan untuk mencegah pernikahan dini yang masih marak terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Jember, khususnya di lingkungan pedesaan. Sebagai langkah awal pelaksanaan, mahasiswa KKN 119 mengadakan sosialisasi pertama kepada masyarakat melalui pertemuan rutin ibu-ibu PKK Desa Jombang pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Jombang.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa menyampaikan materi mengenai dampak negatif pernikahan dini, terutama bagi pasangan yang menikah di usia di bawah 19 tahun. Disampaikan bahwa secara hukum dan psikologis, usia tersebut belum tergolong dewasa, melainkan masih dalam kategori remaja. Oleh karena itu, kesiapan fisik, mental, emosional, hingga ekonomi mereka umumnya belum matang untuk membina rumah tangga yang sehat dan stabil.

"Pernikahan dini bukan hanya tentang usia, tapi kesiapan dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak risiko yang muncul, seperti konflik rumah tangga, putus sekolah, masalah ekonomi, hingga tingginya angka stunting pada anak," jelas salah satu mahasiswa saat menyampaikan materi kepada para peserta PKK.

Antusiasme peserta terlihat tinggi. Ibu-ibu PKK menyimak dengan seksama yang menunjukkan bahwa isu ini memang relevan dan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama keluarga sebagai lingkungan terdekat anak.

Program SIAGA BUCIN menekankan pentingnya sinergi antara lembaga, baik pemerintah desa, sekolah, tokoh masyarakat, lembaga kesehatan, hingga keluarga, dalam menekan angka pernikahan dini. Mahasiswa KKN menjadi perpanjangan tangan dari inisiatif ini melalui edukasi yang menyentuh langsung ke lapisan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan langkah awal, dan mahasiswa KKN Kelompok 119 berencana untuk melanjutkan sosialisasi serupa di kalangan pelajar, khususnya siswa SMP dan SMA di Desa Jombang, sebagai bagian dari rangkaian program pencegahan menyeluruh.

Dengan semangat kolaboratif, program SIAGA BUCIN diharapkan mampu memberikan perubahan nyata dalam pola pikir masyarakat terhadap pernikahan dini, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan perencanaan masa depan bagi generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun