Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Ivet Semarang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode ke-9 tahun 2025 di Kelurahan Bambankerep. Kelurahan Bambankerep adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Wilayah ini terdiri dari 5 RW dan 34 RT, serta memiliki batas-batas yang jelas yaitu, Kelurahan Purwoyoso di sebelah utara, Kelurahan Kedungpani di sebelah selatan, Kelurahan Ngaliyan di sebelah barat, dan Kelurahan Kalipancur di sebelah timur. Mahasiswa KKN kelompok 28 ditempatkan di Kelurahan Bambankerep karena daerah ini merupakan wilayah yang rawan bencana, khususnya bencana tanah longsor yang sering terjadi di RW 02 dan RW 04.
Selama KKN mahasiswa akan melakukan berbagai program pengabdian kepada masyarakat, termasuk pelatihan dan kegiatan sosial, dengan tujuan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat. Dalam upaya memberikan edukasi dan literasi, Tim KKN telah berhasil melaksanakan sosialisasi di Kelurahan Bambankerep, khususnya di RW 4, pada hari Rabu (12/3/25). Inisiatif ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang berfokus pada mitigasi bencana tanah longsor. Hal tersebut sejalan dengan tema KKN yaitu "Mewujudkan Desa resilient melalui Literasi Kebencanaan Berbasis Identitas Budaya Lokal." Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam upaya mitigasi bencana di lingkungan mereka.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Sekretaris Lurah memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan berbagai pihak terkait upaya mitigasi bencana, terutama di daerah rawan longsor seperti RW 4. Kegiatan sosialisasi ini meliputi penyampaian informasi mengenai penyebab dan dampak tanah longsor, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko bencana. Mahasiswa KKN juga membagikan materi edukasi berupa power point dan poster yang berisi tips keselamatan dan tindakan yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah terjadinya tanah longsor.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan diskusi interaktif dengan masyarakat, di mana warga dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai bencana tanah longsor. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan upaya mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi warga Kelurahan Bambankerep. Masyarakat juga berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di masa mendatang, dengan lebih banyak informasi dan pelatihan praktis. Beberapa warga bahkan menyatakan keinginan untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dalam program- program lanjutan terkait mitigasi bencana. Secara keseluruhan, sosialisasi ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat hubungan antara mahasiswa dan warga setempat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
