Mohon tunggu...
kkn penanggungan 2025
kkn penanggungan 2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa

KKN UMD UNEJ 2025 di Desa Penanggungan merupakan wujud nyata komitmen mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan membangun desa lewat pendekatan sosial, budaya, serta ekonomi, dengan pembimbing berpengalaman dan dukungan berbagai stakeholders. Harapannya, desa menjadi lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mahasiswa KKN UMD Bondowoso Berhasil Pasarkan "Tropicake" di CFD Desa Penanggungan, Kolaborasi Kreatif dengan UMKM Lokal

10 Agustus 2025   21:05 Diperbarui: 12 Agustus 2025   09:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pemasaran Produk Tropicake di CFD Desa Penanggungan

Penanggungan, 10 Agustus 2025 - Suasana Car Free Day (CFD) di Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, terasa berbeda pada Minggu pagi (10/8). Di antara deretan stan kuliner, sebuah meja sederhana menarik perhatian pengunjung. Di sana, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember memamerkan inovasi pangan mereka, Tropicake (Tropical Pepaya Cake), yaitu cupcake berbahan dasar pepaya yang dikembangkan sebagai alternatif jajanan sehat dan bergizi bagi masyarakat.

Tropicake merupakan hasil program kerja mahasiswa KKN UMD yang bertujuan memanfaatkan potensi pepaya melimpah di Desa Penanggungan menjadi produk olahan bernilai jual tinggi. Ide ini terwujud melalui kolaborasi dengan Aurel Bakery, usaha roti milik Bu Hos, salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikenal masyarakat setempat.

Dalam proses pengembangan, mahasiswa KKN merancang resep, menguji rasa, hingga menentukan desain kemasan yang menarik. Sementara itu, Bu Hos menyediakan fasilitas produksi serta memastikan kualitas sesuai standar bakery. Sinergi ini menghasilkan Tropicake dengan tekstur lembut, cita rasa manis alami dari pepaya, dan tampilan yang memikat.

Ketua Kelompok KKN menjelaskan bahwa CFD dipilih sebagai lokasi pemasaran karena menjadi ajang berkumpulnya warga dari berbagai kalangan, sehingga peluang promosi lebih luas. "Kami ingin memperkenalkan Tropicake tidak hanya sebagai jajanan enak, tetapi juga sebagai pangan sehat dan bergizi. Pepaya kaya vitamin, serat, dan mudah didapat di desa ini, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Produk Tropicake Diminati Anak-Anak
Produk Tropicake Diminati Anak-Anak

Bagi Bu Hos, kolaborasi ini membawa manfaat ganda. Selain menambah variasi produk di tokonya, ia melihat potensi Tropicake untuk menjadi produk unggulan desa. "Saya bangga bisa bekerja sama dengan anak-anak KKN. Mereka kreatif, semangat, dan punya ide segar. Saya berharap setelah mereka kembali ke kampus, produk ini tetap bisa kami produksi dan pasarkan," tuturnya.

Hanya dalam 15 menit, seluruh Tropicake yang dibawa ke CFD habis terjual. Respons positif dari pembeli memotivasi mahasiswa KKN untuk terus mempromosikan produk ini dan menyusun strategi pemasaran jangka panjang, termasuk penjualan online dan distribusi ke toko-toko lokal.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kerja sama antara mahasiswa dan UMKM lokal dapat melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat. Selain meningkatkan penghasilan, kegiatan ini juga mengenalkan konsep pengolahan pangan sehat kepada warga, sekaligus memperkuat identitas Desa Penanggungan sebagai daerah kreatif dalam mengolah hasil alamnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun